

Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo di acara Zoom with Primus dengan tema Roadmap Perbankan Syariah, pada 8 April 2021. ( Foto: Investor Daily / Prisma Ardianto )
BSI Jajaki Potensi Ekspansi Ke Timur Tengah
Prisma Ardianto (prisma.ardianto@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjajaki potensi ekspansi ke wilayah Timur Tengah. Hal itu menjadi langkah strategis perseroan menyeret arus modal masuk ke dalam negeri.
Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo menerangkan, perseroan diproyeksi masuk 10 besar dengan kategori kapitalisasi pasar bank syariah global pada 2025. Sampai saat itu, kapitalisasi pasar BSI diperkirakan mencapai US$ 7-8 miliar.
Dia menuturkan, sejumlah langkah strategis sedang dan bakal dilakukan. Pertama, menuntaskan konsolidasi operasional. Selanjutnya, mengeksplorasi untuk ekspansi ke luar negeri sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) telah yang disampaikan ke pihak otoritas.
Menurut Banjaran, langkah ekspansi BSI merupakan bagian dari upaya membuka jalan dan rangka menangkap potensi bisnis yang lebih luas. Kini proses penjajakan dilakukan dengan lebih dulu melihat potensi-potensi bisnis dalam jangka waktu pendek.
"Karena di Timur Tengah sendiri, belum ada bank lokal nasional yang menjadi semacam perwakilan Indonesia di sana. Ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus berusaha mencari jalan untuk membuka ruang, sehingga kami dapat memfasilitasi tidak hanya trade finance tapi juga arus modal masuk," kata dia di acara Zoom with Primus dengan tema "Roadmap Perbankan Syariah", pada Kamis (8/4).
Banjaran pun bersyukur sampai saat ini progres penjajakan berjalan dengan baik. Namun demikian, pihaknya berharap dukungan terkait regulasi dari pihak otoritas, baik itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI).
"Karena kalau sudah bicara ekspansi maka terkait regulator ke regulator. Kami sangat minta tolong ke regulator karena ini menjadi proyek strategis nasional dan kedepannya kita mau terus maju, serta menjawab ekspektasi yang ada di masyarakat dan pemerintah sendiri," ungkap dia.
Editor : Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily