Rabu, 7 Juni 2023

Dukung Percepatan NZE, Ini Sejumlah Langkah yang Ditempuh Harita Nickel

Mashud Toarik
24 Nov 2022 | 18:22 WIB
BAGIKAN
Uji coba pemanfaatan limbah domestik berupa minyak jelantah dalam aplikasi teknologi RKEF
Uji coba pemanfaatan limbah domestik berupa minyak jelantah dalam aplikasi teknologi RKEF

JAKARTA, investor.id – PT Megah Surya Pertiwi (PT MSP), salah satu perusahaan smelter nikel Harita Nickel,  menyatakan kesiapannya dalam mendukung transisi energi, serta target NZE yang ditetapkan pemerintah.

Head of HSE & Sustainability Harita Nickel, Tonny Gultom, menjelaskan bahwa program penghematan energi sudah dilakukan sejak tahun 2017. Salah satunya adalah penghematan penggunaan kertas, air dan listrik, serta menggantikan jenis oli yang digunakan untuk unit bergerak dari jangka pendek ke jangka waktu pemakaian yang lebih lama.

“Kami melakukan kampanye hemat energi ke masing-masing departemen dengan hal-hal yang sederhana, seperti menggunakan kertas dua sisi, mematikan AC, komputer dan lampu ketika sudah tidak digunakan. Kami juga kampanye penggunaan air seperlunya bahkan memanfaatkan kembali air buangan dari pabrik dan pembangkit listrik untuk proses granulisasi slag dan penyiraman jalan,” kata Tonny dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).

Dikatakan, langkah hijau ini terus berlanjut. Pada tahun 2020, PT MSP membuat program pengurangan sampah plastik dan kertas yang berasal dari kemasan makanan, dengan cara membagikan 2.300 kotak makan plastik yang bisa digunakan berkali-kali ke seluruh karyawan. "Langkah ini berhasil menekan volume sampah kemasan sekali pakai berupa plastik dan kertas secara signifikan," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Head of Technical Support Department PT MSP Willy K Dewadi menambahkan, PT MSP sedang melakukan uji coba pemanfaatan limbah domestik berupa minyak jelantah dalam aplikasi teknologi pirometalurgi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

“Kami manfaatkan minyak jelantah sebagai substitusi bahan bakar batubara pada salah satu lini dry kiln kami. Pilot project ini menggunakan 800 liter atau 4 drum minyak jelantah per minggu yang berhasil menurunkan konsumsi batu bara sebanyak 20 persen dari biasanya,” ujar Willy. Dikatakan, jika percobaan ini berhasil dan berdampak baik terhadap instalasi, tidak menutup kemungkinan akan diaplikasikan di setiap line.

Selain beberapa upaya tersebut, PT MSP juga melakukan penghijauan di seluruh area perusahaan dengan membuat jalur hijau di sepanjang jalan dan taman-taman di area pabrik dan living quarter.

Sebagai informasi, PT Megah Surya Pertiwi merupakan salah satu unit usaha Harita Nickel yang mengolah dan memurnikan bijih nikel kadar tinggi (saprolit) sehingga menghasilkan feronikel. Ini merupakan smelter pertama yang dikelola Harita Nickel. Smelter mulai dibangun tahun 2015 sebagai wujud komitmen hilirisasi yg diamanatkan Undang-Undang Minerba.

 

Editor: Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


International 3 menit yang lalu

Investor Tarik US$ 790 Juta dari Binance Setelah Gugatan SEC AS

Investor Tarik US$ 790 Juta dari Binance Setelah Gugatan dari SEC AS.
Macroeconomy 12 menit yang lalu

Presiden Jokowi Janji Fasilitasi Investasi Ekonomi dan Industri Hijau di IKN

Presiden Jokowi menjanjikan akan memfasilitasi investasi khususnya terkait ekonomi dan industri hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Finance 23 menit yang lalu

Apa Itu Rupiah Digital? Ini Penjelasan Lengkapnya

BI telah meluncurkan Proyek Garuda yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi Rupiah Digital. Apa Rupiah Digital itu?
Macroeconomy 44 menit yang lalu

Airlangga: Perubahan Iklim Jadi Tantangan Buat Perekonomian

Airlangga Hartarto mengatakan kondisi perubahan iklim menjadi tantangan bagi perekonomian global.
Market 1 jam yang lalu

BEI: 10% Perusahaan Antrean IPO dari Sektor UMKM

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 10% perusahaan yang mengantre IPO tahun ini berasal dari sektor UMKM.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id