Kamis, 30 Maret 2023

Defisit APBN Turun Jadi 2,21% PDB

Arnoldus Kristianus
19 Des 2019 | 15:02 WIB
BAGIKAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2019 di Aula Mezzanine Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta(19/12).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2019 di Aula Mezzanine Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta(19/12).

JAKARTA- Defisit APBN sudah mencapai 2,29% dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir November. Per 13 Desember, defisit itu menurun jadi 2,21%. Hingga akhir tahun diperkirkan defisit APBN berada di kisaran 2-2,2%.

"Namun angka defisit anggaran telah turun menjadi 2,21% per 13 Desember 2019, yang disebabkan oleh adanya kenaikan pertumbuhan penerimaan pajak serta optimalisasi belanja, " ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (19/12). 

Menjelang akhir tahun 2019, realisasi pendapatan negara dan hibah telah mencapai Rp 1.677,11 triliun (77,46% dari target APBN 2019), atau turun 3,34%  dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan negara terdiri atas realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.312,40 triliun, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 362,77 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp 1,95 triliun. Penerimaan perpajakan dan PNBP sedikit mengalami kontraksi sebesar masing-masing 3,27 % (yoy) dan 1,11 persen (yoy).

"Tetapi per 13 Desember 2019 pendapatan negara meningkat jadi 1,6% (yoy) karena perbaikan kondisi sektor riil dan pengendalian restitusi yang efektif," ucap Sri Mulyani. 

Advertisement

Realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai tumbuh positif sebesar 6,90% (yoy) mencapai Rp 176,23 triliun atau 84,39% dari target APBN 2019. Pertumbuhan Kepabeanan dan Cukai utamanya berasal dari pertumbuhan Cukai Hasil Tembakau (CHT), cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), dan Cukai Lainnya yang mampu tumbuh double digit masing-masing 13,03% (yoy), 15,49% (yoy), dan 25,68% (yoy).

Sementara itu, realisasi belanja Pemerintah Pusat November 2019 meningkat 1,8 persen (yoy) jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya, utamanya dipengaruhi oleh realisasi belanja Bantuan Sosial yang sudah mencapai Rp 105,7 triliun atau meningkat sebesar 38,9% (yoy).

Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir November 2019 mencapai Rp 752,85 triliun atau 91,06% dari pagu APBN 2019, yang meliputi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 689,21 triliun (91,07%) dan Dana Desa Rp 63,63 triliun (90,90%).  

"Kenaikan ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan dalam mencukupi kebutuhan hidup serta bagian dari upaya untuk mengurangi kesenjangan," ucap dia.

Editor: Hari Gunarto (hari_gunarto@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 4 menit yang lalu

Amar Bank (AMAR) Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6
Finance 10 menit yang lalu

PNM Boyong Penghargaan Digital Teknologi dan Inovasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memboyong penghargaan digital teknologi dan inovasi
National 11 menit yang lalu

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respons PDIP

PDIP menyayangkan keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala duni u20. Begini penjelasan Hasto
Lifestyle 12 menit yang lalu

Generasi Z Makin Sadar Sehat, Coca-Cola Kenalkan Coke Tanpa Gula

Generasi Z semakin sadar hidup sehat. Hal ini mendorong Coca Cola mengenalkan minuman rasa coke Zero Sugar tanpa gula dan kalori.
Lifestyle 18 menit yang lalu

Ini Tips Memilih Koper yang Tepat untuk Travelling

Ini ada tips dalam memilih koper yang tepat untuk travelling, apa saja tipsnya?

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id