JAKARTA, investor.id – Department Head of Industry and Regional Research PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dendi Ramdani mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir, penjualan beberapa produk manufaktur seperti mobil dan motor mengalami peningkatan yang signifikan, terutama setelah gelompang kenaikan kasus Covid-19 pada Juli-Agustus 2021.
Penjualan property di primary market untuk rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar yang menarget pasar end-users pun sudah meningkat.
Menurut Dendi, kenaikan penjualan properti ini ditunjukkan oleh pre-sales developer-developer besar yang meningkat di atas 100% dalam beberapa bulan terakhir.
“Penyebab peningkatan ini adalah pent-up demand yaitu permintaan yang melonjak karena pembelian yang tertunda,” ujar dia kepada Investor Daily akhir pekan lalu..

Sebelumnya, pada periode pandemi Covid-19 sejak April 2020, kata Dendi, penjualan barang-barang manufaktur seperti mobil, motor, dan property anjlok karena konsumen melihat ketidakpastian akan prospek ekonomi. Akibatnya, konsumen menunda belanja- belanja barang-barang manufaktur. Penyebab lain peningkatan permintaan tersebut, lanjut dia, adalah pemulihan consumer confidence karena prospek ekonomi yang semakin membaik ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang sudah positif sejak kuartal II-2021.
“Selain itu, program vaksinasi yang masif memberikan optimisme bahwa pandemi bisa diatasi, paling tidak dampak fatal jika terinfeksi virus bisa menurun atau tidak menyebabkan kematian,” ucap dia.

Dendi berpandangan, sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga ekspektasi masyarakat akan pemulihan ekonomi ke depan, sehingga consumer confidence terjaga dan tidak menurun.
“Kuncinya adalah pengendalian pandemi Covid-19, agar tidak terjadi lonjakan kasus positif seperti yang terjadi pada bulan Februari-Maret dan Juli-Agustus 2021,” tandas dia.

Pasalnya, Dendi menyebutkan, pengalaman menunjukkan bahwa setiap terjadi lonjakan kasus, consumer confidence menurun sehingga belanja masyarakat tertahan karena ekspektasi yang memburuk, selain karena restriksi mobilitas (PPKM).
Ia menambahkan, sumber pertumbuhan penting lain adalah memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas seperti, batu bara, CPO, dan minyak bumi, agar bisa optimal menggerakkan perekonomian terutama daerah-daerah yang menjadi sentra produksi komoditas. (epa/ac/hg)
Baca lengkap di epaper Investor Daily https://subscribe.investor.id/
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily