JAKARTA, investor.id - Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Raden Pardede mengatakan fundamental perekonomian Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dari tahun 2021. Hal ini disebabkan terjadinya pengaruh kenaikan harga komoditas. Tahun 2022 ini juga diperkirakan akan terjadi kenaikan daya beli masyarakat.
“Permintaan dalam negeri di 2021 belum maksimal. Masih banyak kelompok berpenghasilan tinggi yang menabung di tahun 2021 ini terlihat dari tabungan di bank dari kelompok ini masih sangat tinggi sekali,” ucap Raden dalam acara Zooming With Primus bertema Peluang Investasi 2022 yang disiarkan di BeritasatuTV, pada Kamis (13/1).

Dia mengatakan dua langkah yang harus dilakukan untuk mendorong perekonomian lebih berjalan optimal. Pertama yaitu melakukan penanganan pandemi Covid-19. Penanganan dilakukan melalui testing, therapetic, vaksinasi. Pemerintah pusat melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk penanganan di bidang kesehatan. Menurut Raden dampak dari varian Covid-19 omicron tidak sebesar varian delta.
Kedua yaitu kebijakan fiskal harus dijalankan secara lebih adaptif dan fleksibel. Pada tahun 2022 ini pemerintah menganggarkan Rp 414 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN) 2022. Angka ini jauh lebih rendah dari program PEN 2020 dan 2021 masing-masing sebesar Rp 695 triliun dan Rp 744,7 triliun.
“Sudah berkurang dibandingkan 2021 dan 2020 karena kami pikir dari sisi konsumsi rumah tangga maupun investasi bisa berfungsi kembali. (Perekonomian) kita akan lebih tertolong pada semester II 2022 sehingga bantuan -bantuan ini bisa dikurangi,” ucap Raden.
Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan secara sinergi. Raden menuturkan pada kuartal IV- 2021 pemerintah membatalkan penerbitan surat utang sebab defisit APBN lebih rendah dari perkiraan awal. Kenaikan harga komoditas memberikan dampak signifikan ke penerimaan negara.
“Kita jadi punya tabungan kita punya tabungan ini yang membuat kebijakan fiskal maupun moneter punya ruang untuk bergerak lebih leluasa di 2022. Kebijakan struktural ini penting sekali untuk memastikab bahwa investasi jangka panjang yang berkualitas tinggi harus masuk ke Indonesia,” pungkas Raden.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily