JAKARTA, investor.id – Morgan Stanley (MS) memperkirakan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2022 yang berlangsung dua hari ini. Kenaikan BI7DRR kemungkinan baru mulai dilakukan pada kuartal II-2022 dengan kenaikan suku bunga kumulatif 50 bps selama tahun ini.
“Kenaikan ini mencerminkan penguatan dan pemulihan pertumbuhan ekonomi, kenaikan inflasi akibat kenaikan pajak pertmbahan nilai (PPN) di pada kuartal II dan fokus ‘pro-stabilitas’ BI tahun ini,” tulis Morgan Stanley dalam riset terbaru mengenai Asia/Pacific Weekly Economic Preview berjudul “China’s 4Q GDP and ASEAN monetary policy meetings” yang diterima Investor Daily, pekan ini.
Dalam pandangan Morgan Stanley, siklus kenaikan suku bunga yang mengganggu yang serupa dengan taper tantrum tahun 2013 tidak mungkin terjadi mengingat kondisi stabilitas makro domestik yang membaik. Inflasi Indonesia juga masih di bawah target Indeks Harga Konsumen (IHK) dari BI yang 2-4% dan perbedaan suku bunga riil Indonesia dan AS masih berada di level multi-year high, sehingga membeli perlindungan terhadap volatilitas modal.
“Selain itu, tidak seperti tahun 2013 ketika kurs riil US Treasury 10 tahun naik secara disruptif, tim kami mengharapkan kenaikan yang lebih bertahap dan teratur dalam siklus ini dan kurs riil US Treasury 10 tahun kemungkinan masih akan tetap berada di wilayah negatif hingga 2022,” pungkas Morgan Stanley.
Editor : Nasori (nasori@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait