Kejar Momentum, Pengusaha Harapkan Endemi Ditetapkan Pertengahan Maret

JAKARTA, investor.id - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menyambut baik rencana pemerintah untuk mengubah status pandemi Covid 19 menjadi endemi membawa angin segar kepada para pengusaha.
Perubahan status ini tentu akan menggairahkan dan mengembalikan berbagai aktivitas perekonomian secara perlahan ke arah yang normal sesungguhnya.
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang berharap status pandemi menjadi endemi dapat ditetapkan pada pertengahan Maret 2022, dan pelaku usaha akan siap menjalankan status endemi dengan aturan protokol yang ditetapkan.
Namun tetap dengan memperhatikan berbagai aspek sebagaimana arahan Presiden baik dari sisi sains, kesehatan,sosial,budaya dan ekonomi termasuk tingkat pengendalian Covid -19.
“Pengusaha berharap status pendemi ini dapat ditetapkan pertengahan Maret 2022 agar pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum bulan puasa dan Idul Fitri untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dan kesempatan untuk meningkatkan omzet dan profit guna memperkuat arus kas yang dua tahun ini sangat sekarat,”tegasnya dalam keteragannya yang dikutip Rabu (9/3).
Ia menjelaskan momentum bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka akan berpotensi memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 karena dipastikan akan mampu menggenjot konsumsi rumah tangga yang signifikan.
Alhasil gairah ekonomi akan tumbuh dan perputaran uang akan meningkat dan mengalir dari kota ke daerah.
“Terlebih jika masyarakat di izinkan untuk mudik ke kampung halaman, akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah yang akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,”ucapnya.
Ia mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir uang yang mengalir ke daerah saat Idul Fitri tidak begitu besar akibat pembatasan dan larangan mudik serta dampak pandemic Covid- 19 terhadap keuangan masyarakat.
Seiring dengan proses pemulihan ekonomi dimana keuangan masyarakat juga sudah mulai membaik maka mudik tahun ini diperkirakan akan mampu mendorong uang mengalir dari kota ke daerah semakin besar.
“Jika ini menjadi kenyataan maka target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 yang dipatok pemerintah di kisaran 5,00 – 5,5% akan dapat tercapai,”tegasnya.
Di samping itu, ditengah gejolak perang Rusia vs Ukraina yang berdampak terhadap perekonomian global dan perekonomian nasional kita harus mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan berbagai kesempatan dan peluang yang ada.
“Kita harus siap menghadapi dan mengantisipasi kemungkinan yang terjelek dampak perang RusiaUkraina yang akan mempengaruhi harga minyak dunia, harga komoditi dan pangan,”tuturnya.
Dengan menghadapi dinamika ketidakpastian global, Sarman meminta pemerintah untuk menyusun skenario antisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi jika perang ini berkepanjangan dan semakin luas yang melibatkan negara negara anggota NATO.
“Terlebih awal bulan April kita sudah memasuki bulan puasa, dimana kebutuhan berbagai pokok pangan semakin meningkat, agar Pemerintah dapat memastikan ketersediaan pokok pangan agar tidak terjadi gejolak harga yang melampaui kemampuan daya beli masyarakat,”ucapnya.
Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Bumi Resources (BUMI) Bikin Hattrick terkait ESG
Bumi Resources (BUMI) berhasil membuat hattrick terkait tata kelola, sosial, dan lingkungan (environmental, social, and governance/ESG).Pendapatan dan Saham Supermicro Terus Tumbuh Selama Tiga Tahun
Harga saham Supermicro di bursa Nasdaq yang berkode SMCI telah melonjak 487% dalam tiga tahun.Menteri Kesehatan Ungkap Adanya Bisnis Izin Praktik Dokter, DPR: Usut Tuntas!
DPR mendesak agar bisnis Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter harus diusut sampai tuntas.RUU Kesehatan Belum Signifikan Dorong Penambahan Jumlah Dokter Spesialis
Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) masih menemukan pasal di RUU Kesehatan yang menghambat penambahan dokter spesialis di Indonesia.APLSI dan PwC Indonesia Gelar Diskusi Perdagangan Karbon
APLSI dan PwC Indonesia mengadakan diskusi panel dengan tema Pelaksanaan Teknis dalam Perdagangan Karbon pada Subsektor Pembangkit Listrik.Tag Terpopuler
Terpopuler
