Minggu, 28 Mei 2023

BPS: Sejumlah Komoditas Pangan dan Energi Maret Alami Peningkatan Signifikan

Triyan Pangastuti
18 Apr 2022 | 13:40 WIB
BAGIKAN
Kepala BPS Margo Yuwono
Kepala BPS Margo Yuwono

JAKARTA, investor.id- Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga sejumlah komoditas pangan dan energi pada Maret mengalami peningkatan cukup signifikan. Kondisi ini tentunya mempengaruhi kinerja ekspor impor Indonesia pada bulan lalu.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) tercatat naik dari US$ 95,72 per barel pada bulan Februari 2022 menjadi US$ 113,50 per barel atau naik 18,58%. Sedangkan secara tahunan (yoy) harga ICP meningkat 78,74%.

"Demikian juga untuk beberapa komoditas nonmigas pada Maret juga mengalami peningkatan baik secara bulan ke bulan maupun secara tahun ke tahun," ucapnya dalam Konferensi Pers BPS, Senin (18/4).

Advertisement

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas non-migas lainnya pada Maret 2022 baik secara mtm maupun yoy, dengan rincian secara mtm, kata Margo, komoditas yang mengalami peningkatan tertinggi terjadi pada batubara US$ 294,4 per ton, nikel US$ 33,924 ,2 per ton, CPO US$ 1.777 per ton.

"Kalau dilihat peningkatan yang cukup besar pada Maret ini terutama di komoditas nonmigas batu bara secara mtm meningkat 49,91%, nikel meningkat 41,26% dan kemudian kelapa sawit sebesar 16,72%,"ucapnya.

Selain itu, komoditas yang juga mengalami kenaikan yakni gas alam mengalami kenaikan secara mtm 55,69 atau US$ 42,4 per ton, kemudian tembaga mengalami kenaikan 2,89% atau US$ 10,230 per ton. Selanjutnya Gandum mengalami kenaikan hingga 24,53% mtm atau US$ 488,3 per ton dan minyak kelapa sawit meningkat 16,72% (mtm).

Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan yakni kedelai. Harga kedelai tercatat US$ 720,6 per ton atau mengalami kenaikan sebesar 8,91% dari bulan sebelumnya dan naik 23,03% dibandingkan dengan tahun lalu.

Namun demikian, selain adanya peningkatan harga, beberapa harga komoditas juga mengalami penurunan pada Maret 2022 (mtm), di antaranya karet, timah, dan minyak kernel, di mana karet turun 2,52%, timah 0,08%, dan minyak kernel 0,05%.

"Beberapa komoditas pada grafik menunjukkan kenaikan yang cukup tajam yang juga akan berpengaruh terhadap ekspor dan impor Indonesia,” ucapnya.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 35 menit yang lalu

Selalu Ada Pesta: Cara Warga Filipina Mengenalkan Budayanya

Terdapat sekitar 4.000 ekspatriat Filipina yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Business 36 menit yang lalu

Perjanjian Dagang Indonesia-Peru Perlu Dipercepat

Menteri Perdagangan  Zulkifli Hasan menilai, perjanjian dagang Indonesia-Peru CEPA perlu dipercepat.
Business 57 menit yang lalu

Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Pesawaran Perkuat Kolaborasi

KaTa Kreatif diikuti oleh 200 pelaku ekraf Kabupaten Pesawaran.
Market 1 jam yang lalu

Fluktuasi Harga Minyak Tinggi, Saham-Saham Migas Ini Tetap Potensial Cuan

Fluktuasi harga minyak diprediksi masih tinggi hingga akhir 2023. Meski demikian, beberapa saham migas tetap berpotensi cetak cuan.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Waspada, Seharian Berada Dalam Ruangan Juga Bisa Terpapar Partikel Beracun

Banyak bisnis seperti kafe dan studio kebugaran, dan banyak tempat kerja juga mulai memasang pembersih udara di tempat mereka.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id