JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, Andi Widjajanto mengatakan, populasi mobil listrik di Indonesia masih rendah dibandingkan Tiongkok.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 4,5 juta unit mobil listrik yang beredar di jalan-jalan di Tiongkok. Sedangkan di Indonesia jumlah mobil listrik tercatat kurang dari 600 unit.
"Di Indonesia berapa jumlah kepemilikan mobil listrik hari ini. Jumlah mobil listrik di jalan-jalan di Indonesia tidak sampai 600 unit. Kalau saya tidak salah 578 unit," kata Andi saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "Disrupsi Masif di Pasar Energi Global: Pembelajaran bagi Ketahanan Energi Indonesia" yang diselenggarakan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) secara daring, pada Sabtu (23/4/2022).
Baca juga Disrupsi Ganggu Ketahanan Energi dan Ekonomi Indonesia
Pembicara lainnya, PYC yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009, Purnomo Yusgiantoro, Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk Arcandra Tahar, dan Ketua Umum PYC Filda C. Yusgiantoro.
Ia mengatakan, setiap tahunnya sejumlah 30 unit mobil listrik yang terjual di Indonesia."Sangat, sangat kecil. Giant-nya sudah muncul. Bukan Amerika Serikat, bukan Korea Selatan, dan bukan Jerman. Tetapi Tiongkok," kata dia.
Menurut Andi, dalam satu dekade terakhir, akuisisi mobil listrik di Tiongkok meningkat sangat signifikan seiring tingginya minat masyarakat pada mobil listrik.
"Tingginya minat masyarakat terhadap mobil listrik mendorong bermunculannya banyak pabrikan-pabrikan otomotif baru," katanya.
Menurut Andi, keberhasilan Tiongkok dalam proliferasi mobil listrik juga didorong oleh dukungan pemerintah terkait riset pengembangan mobil listrik. Selain itu, pangsa pasar di Tiongkok relatif lebih luas dibandingkan negara-negara G20 lainnya.
"Penjualan mobil listrik juga menyasar kelompok masyarakat ekonomi sederhana. Ada 16 produsen mobil listrik di Tiongkok," katanya.
Editor : Imam Suhartadi (imam_suhartadi@investor.co.id)
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS