JAKARTA, investor.id - Bank Indonesia (BI) untuk ke-15 kalinya mempertahankan suku bunga acuan, BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (24/5). Keputusan BI tersebut sesuai ekspektasi pasar.
"RDG pada 23-24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR di level 3,5%, suku bunga Deposit Facility 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam jumpa pers secara virtual, usai RDG BI.
Menurut Perry Warjiyo, langkah BI itu ditempuh dengan mempertimbangkan berbagai indikator dan kondisi ekonomi makro di dalam negeri, seperti inflasi, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, serta aliran masuk dan keluar modal asing (capital inflow dan outflow).
BI, kata Perry Warjiyo, juga terus mencermati perkembangan ekonomi global, terutama yang berhubungan dengan rencana Bank Sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga acuan (Fed funds rate/FFR), perang Rusia dan Ukraina, serta gejolak harga komoditas pangan dan energi.
Berdasarkan catatan Investor Daily, BI mematok BI7DRR di level 3,5% sejak 18 Februari 2021. Dengan demikian, BI sudah 15 kali mempertahankan bunga acuan atau sudah 16 bulan berturut-turut mematok bunga acuan di posisi 3,5% yang merupakan level terendah sepanjang sejarah.
Level tertinggi BI7DRR diberlakukan Bank Sentral sebesar 6% pada 15 November 2018 hingga 20 Juni 2019. BI7DRR digunakan BI sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate.
Editor : Abdul Aziz (abdul_aziz@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait