JAKARTA, Investor.id - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat, pemerintah akan kesulitan mengejar target investasi tahun ini Rp 1.200 triliun. Apalagi, jika target investasi dikerek lebih tinggi menjadi Rp 1.400 triliun tahun 2023.
“Sebab, biasanya, tren investasi kuartal ke IV turun. Jadi, investasi di atas Rp 1.000 triliun tahun ini mungkin bisa dicapai. Tetapi, kalau Rp 1.200 triliun, tampaknya berat. Apalagi, tahun depan Rp 1.400 triliun, lebih berat lagi,” tutur Tauhid saat dihubungi Investor Daily, Senin (24/10/2022).
Tauhid menyarankan, pemerintah menjalankan tiga langkah jitu untuk mencapai target investasi 2023. Pertama, memperbaiki iklim investasi terutama menyangkut kepastian hukum. Langkah pemerintah menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja dinilai belum bisa mengakomodasi kepentingan investor.
“Sebab, kalau kita lihat, penerapan UU Cipta Kerja tidak mudah dilakukan, misalnya, soal lahan dan tata ruang, yang masih belum selesai,” kata Tauhid.
Kedua, dia menyatakan, meningkatkan kinerja PMDN melalui kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) dan kebijakan kredit lain. Dengan demikian, pengusaha tetap memiliki sumber pendanaan untuk investasi.
Ketiga, demikian Tauhid, mengupayakan peluang bisnis yang baru. Misalnya, pemerintah menyodorkan proyek investasi yang laku dijual di pasar, seperti hilirisasi komoditas tambang.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS