Sabtu, 1 April 2023

Top! Realisasi Penerimaan Pajak, Cukai, dan PNBP Lampaui Target

Triyan Pangastuti
3 Jan 2023 | 14:47 WIB
BAGIKAN
Caption Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers: Realisasi APBN 2022 yang berlangsung secara virtual pada Selasa (03/01/2023). (Investor Daily/Arnoldus Kristianus)
Caption Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers: Realisasi APBN 2022 yang berlangsung secara virtual pada Selasa (03/01/2023). (Investor Daily/Arnoldus Kristianus)

JAKARTA, Investor.id -  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 1.716,8 triliun. Jumlah itu menunjukkan kenaikan 34,3%, dibandingkan realisasi penerimaan pajak tahun 2021 mencapai Rp 1.278,6 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, capaian penerimaan pajak tahun lalu juga naik signifikan dari target awal dalam APBN sebesar Rp 1.265,0 triliun. Bahkan, realisasi ini setara dengan 115,6% dari target Perpres 98/2022 sebesar Rp 1.485,0 triliun.

Capaian yang ini tidak terlepas dari kenaikan harga komoditas bersamaan dengan berjalannya pemulihan ekonomi. "Realisasi pajak yang dikumpulkan Rp 1.716,8 triliun atau 115,6% dari target Perpres 98/2022. Sehingga pertumbuhan pajak secara yoy mencapai 34,3%, dibandingkan penerimaan pajak tahun lalu,"ucapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1).

Advertisement

Menkeu menegaskan bahwa kinerja penerimaan pajak dalam dua tahun terakhir dapat tembus di atas target pemerintah.

Selain itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sepanjang 2022 sebesar Rp 317,8 triliun atau tumbuh 18% dari tahun 2021. Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi tersebut setara dengan 106,3% dari target yang dipasang dalam APBN 2022 yang sebanyak Rp 299 triliun.

Menkeu mengatakan target kepabeanan dan cukai telah direvisi naik, karena awalnya targetnya hanya Rp 245 triliun kemudian diubah menjadi Rp 299 triliun.

Kemudian, dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), juga menorehkan cerita yang luar biasa. Awalnya ditargetkan Rp 335,6 triliun kemudian melalui Perpres 98.2022 dinaikkan menjadi Rp 481,6 triliun. Meski sudah direvisi naik, realisasinya masih mencapai Rp 588,3 triliun atau 122,2% dari target. Sementara itu untuk hibah realisasinya terpantau turun 29,3% (yoy).

Dengan demikian, pendapatan negara akhir tahun lalu mencapai Rp 2.626,4 triliun atau tumbuh hingga 115,9% dari target sebesar Rp 2.266,2 triliun. Kinerja ini bahkan tumbuh 30,6% (yoy).

"Kinerja penerimaan negara pajak dan bea dan cukai PNBP sungguh luar biasa dalam dua tahun berturut -turut. Pada saat ekonomi pulih sudah mulai pulihkan seluruh penerimaan negara saat komoditas booming lakukan pengumpulan dari kenaikan harga komodias ini untuk melindungi rakyat dan ekonomi," tutupnya.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 11 menit yang lalu

BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?
International 23 menit yang lalu

ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia

Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.
National 52 menit yang lalu

Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting

Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
Business 1 jam yang lalu

Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara

Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.
Macroeconomy 1 jam yang lalu

Ekonomi ASEAN-5 Kolektif Diproyeksi Tumbuh 4,6% di 2023

Pertumbuhan antara lain didukung konsumsi, perdagangan, dan investasi yang kuat, serta perdagangan terbuka dan investasi ke negara lain.
Copyright © 2023 Investor.id