Rabu, 7 Juni 2023

Di Bawah Target, Arus Peti Kemas Pelindo Hanya Naik 1,08%, Ini Penyebabnya

Thresa Sandra Desfika
16 Jan 2023 | 10:21 WIB
BAGIKAN
Perusahaan operator terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang tahun 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs. (Ilustrasi/Ist)
Perusahaan operator terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang tahun 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs. (Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, investor.id - Perusahaan operator terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang tahun 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs.

Jumlah tersebut tumbuh sekitar 1,08% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebanyak 11,04 juta TEUs. Capaian arus peti kemas tahun 2022 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta TEUs.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target arus peti kemas perusahaan. Salah satunya adalah berkaitan dengan peti kemas luar negeri yang masih dipengaruhi oleh konflik Rusia dan Ukraina. Selain itu, masalah penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di sejumlah kota di Tiongkok juga mempengaruhi arus ekspor dan impor di sejumlah terminal peti kemas di Indonesia.

Advertisement

“Peti kemas dalam negeri juga turun, hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia,” kata Widyaswendra dalam keterangan resmi, Senin (16/1/2023).

Lebih lanjut, disebutkan arus peti kemas luar negeri tahun 2022 tercatat sebanyak 3,48 juta TEUs atau tercapai 94,28% dari target sebanyak 3,66 juta TEUSs. Jumlah tersebut naik 2,04% dari tahun 2021 sebanyak 3,41 juta TEUs.

Sementara untuk peti kemas dalam negeri sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 7,67 juta TEUs atau tercapai 96,1% dari target sebanyak 7,98 juta TEUs. Arus peti kemas dalam negeri tumbuh 0,65% dari tahun 2021 yang tercatat sebanyak 7,62 juta TEUs.

“Prediksi kami pada tahun 2022 kemarin akan ada kenaikan sekitar 5-7 persen dari tahun 2021. Namun realisasinya naik sekitar 1,08 persen. Untuk tahun 2023 ini target kami kurang lebih sebanyak 11,53 juta TEUs,” urainya.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi, menyebut upaya kontainerisasi muatan dapat menjadi salah satu upaya PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) untuk meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas. Tak hanya itu, untuk mendukung upaya kontainerisasi SPTP perlu melakukan pembenahan di sejumlah pelabuhan yang ada di wilayah timur Indonesia agar mampu digunakan untuk kegiatan peti kemas.

“Potensi muatan peti kemas di wilayah timur Indonesia masih cukup tinggi, utamanya berkaitan dengan hasil tangkapan laut atau perikanan, namun kita juga perlu perhatikan apakah pelabuhan yang ada di daerah sudah dapat mendukung bongkar muat peti kemas ataupun fasilitas berpendingin,” kata Siswanto.

Di sisi lain, upaya untuk meningkatkan arus peti kemas luar negeri dapat dilakukan dengan penyediaan terminal yang berfungsi sebagai transshipment hub. Namun demikian, Siswanto menilai perlu dilakukan kajian yang menyeluruh bersama semua pihak termasuk pemerintah. Keberadaan ekosistem yang kuat mulai dari kemudahan bunker, lokasi berlabuh, sistem keuangan dan pembayaran, pemanduan dan penundaan kapal, dan hal lainnya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan transhipment hub internasional yang dimimpikan.

“Pertarungan di sektor tersebut akan sangat berat, kita ketahui ada negara tetangga yang sudah menguasai pasar, sehingga kita perlu memperkuat diri terlebih dahulu untuk siap bersaing langsung dengan mereka di selat Malaka,” ungkapnya.

Siswanto menambahkan, bila konsolidasi TPK Koja dan JICT kelak tuntas dilakukan, kinerja SPTP akan makin kinclong. Pasalnya, terminal tersebut, khususnya JICT, merupakan terminal terbesar dan tersibuk di Indonesia.

“Dari sisi kinerja, tentulah hal tersebut akan makin mengangkat bobot perusahaan SPTP. Dan ini penting sebagai modal masuk ke padar modal kelak,” pungkasnya.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 24 detik yang lalu

UMKM Didorong IPO, RAFI & PGJO Jadi Contoh

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk IPO.
Market 3 menit yang lalu

Siap-siap! Austindo (ANJT) Gelontorkan Dividen Rp 27,8 per Saham

ANJT membagikan dividen Rp 27,8 per saham tahun buku 2022.
Market 11 menit yang lalu

IHSG Ditutup Stagnan, Saham INDX dan RAAM Cetak ARA

IHSG ditutup berbalik stagnan setelah bergerak di zona merah sepanjang sesi II, saham RAAM dan INDX cetak ARA
Finance 23 menit yang lalu

Fee Based Income BRI Tumbuh Double Digit Mencapai 11,5%

BRI Selain meningkatkan efisiensi layanan, digital banking terbukti mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee-based income (FBI).
Market 23 menit yang lalu

Saham Multivision (RAAM) ARA, Raam Punjabi Tambah Kekayaan Rp 2,8 Triliun

Raam Punjabi pemegang 84,19% saham RAAM kian kaya berkat lonjakan saham ini. Kekayaannya naik Rp 2,8 triliun dalam sebulan ini

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id