Pakar Ekonomi Dukung Pembangunan Industri Hilirisasi Terintegrasi

JAKARTA, investor.id – Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Mudrajad Kuncoro mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus terhadap pembangunan hilirisasi industri dalam negeri.
“Kita dukung program hilirisasi industri untuk nikel, bauksit atau semua jenis industri pengolahan kita kita dukung termasuk hulunisasi juga. Jadi ada dua itu kalau industri satu hulunisasinya untuk pengadaan bahan bakunya yang masih kita impor cukup banyak sama yang satunya lagi hilirisasinya agar tidak hanya diekspor dalam bahan mentah,” ujar Mudrajad, Senin (16/1/2023).
Menurutnya, pemerintah harus sudah menyiapkan segala kebutuhan fasilitas penunjang seperti pelabuhan, bandara serta kawasan industrinya serta fasilitas penunjang lain seperti kesediaan air bersih, listrik dan sambungan jaringan telekomunikasi.
“Yang kedua jangan lupa kalau kita mau menarik industri itu harus menyiapkan fasilitasnya kawasan industri lalu kedekatan dengan seaport, airport itu penting. Jadi itu tidak cukup hanya mengumumkan kita siap untuk membangun, tetapi juga berikan insentif fiskal, itu penting,” bebernya.
Lanjut Mudrajad, kebijakan yang telah diumumkan oleh Presiden Jokowi tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh jajaran di bawahnya untuk di respon, baik para menteri, pemerintah pusat dan daerah berjalan beriringan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan.
“Jadi ini tataran teknis maupun empiris yang harus ingatkan oleh pemerintah pusat maupun daerah jadi tidak cukup presiden mengumumkan itu, menteri-menterinya terkait nih sama Pemda bergerak bersama menyiapkan fasilitas menyiapkan kawasannya lalu kedekatan dengan terutama dengan seaport,” jelasnya.
Selain itu, Prof. Mudrajad yang juga Rektor Universitas Trilogi menyampaikan membangun industri yang terintegrasi membutuhkan waktu yang tidak singkat oleh karenanya, pemerintah harus sudah memiliki roadmap yang jelas untuk mewujudkan kebijakan tersebut.
“Kawasan industri itu kan butuh waktu at least tiga tahun untuk pembebasan lahan setelah itu juga menyiapkan infrastrukturnya air listrik telepon. Jadi itu bagi saya sudah ada roadmap-nya belum sih, kesiapan antara pusat dalam hal ini kementerian dengan BUMN dengan juga Pemda yang di daerah mana pun kan Pemda itu lalu pengelola kawasan,” bebernya.
“Artinya antara Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Keuangan itu harus duduk bersama menyiapkan integrated policy-nya menindaklanjuti arahan presiden tadi. Jadi kita tidak hanya cukup punya visi hilirisasi industri oke, sudah siapkah kita infrastrukturnya lalu insentif perpajakan fiskal lalu perizinan,” ungkapnya.
Mudrajad juga meminta pemerintah harus menunjukkan di mana saja lokasi industri terintegrasi itu tersebut akan dibangun. “Kementerian teknis yang terkait maupun Pemda sudah siapkah dengan itu kalau sudah siap di mana lokasinya pertanyaannya mana yang siap, ya menteri investasi itu harus bicara menteri perindustrian harus bicara dong,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mendorong terbangunnya ekosistem industri yang terintegrasi guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki untuk masa depan Indonesia yang cerah.
“Pekerjaan besar yang ingin kita lakukan adalah bagaimana membangun sebuah sistem besar agar yang namanya nikel, yang namanya bauksit, yang namanya tembaga, yang namanya timah, itu betul-betul semuanya bisa terintegrasi dan bisa memproduksi barang jadi maupun setengah jadi,” terang Jokowi.
Presiden Jokowi menuturkan, upaya hilirisasi industri yang telah dilakukan saat ini menunjukkan hasil yang baik dengan adanya lompatan nilai ekspor nikel semenjak diberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020.
“Nikel yang sudah kita stok 3 tahun yang lalu, dulu waktu masih mentah kita ekspor nilainya per tahun hanya Rp 17 triliun. Setelah kita stop 3 tahun ini, setahun bisa menghasilkan kurang lebih Rp 360 triliun,” jelas Presiden.
Oleh karenanya, Presiden juga menuturkan bahwa hilirisasi dan industrialisasi bauksit yang akan dimulai pada bulan Juni 2023 juga dapat menghasilkan lompatan nilai ekspor yang signifikan.
Editor: Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Laba Bersih Austindo (ANJT) Anjlok 42%, Ini Penyebabnya
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatat laba bersih sebesar US$ 21,2 juta pada 2022.Sesi II, IHSG Berpotensi Uji Level Tertinggi
Phintraco Sekuritas memprediksi sesi II, IHSG berpotensi uji level tertinggi.Intip Cara Lion Air Rawat Pesawat
Lion Air Group memastikan perawatan pesawat udara adalah aspek yang sangat utama.Terkuak Penyebab IHSG Menguat, Salah satunya Soal Perpu Cipta Kerja
Terkuak penyebab IHSG hari ini menguat, salah satunya soal Perpu Cipta Kerja.Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Kucurkan Dana Perlinsos 2023 Rp 476 T
Pemerintah mengucurkan dana program perlindungan social (perlinsos) 2023 sebesar Rp 476 triliunTag Terpopuler
Terpopuler
