Sabtu, 1 April 2023

Shopee, Tokopedia, dan Lazada, Siapa Juara?

Jaja Suteja
20 Jan 2023 | 19:23 WIB
BAGIKAN
Ilustrasi e-Commerce. (Pixabay)
Ilustrasi e-Commerce. (Pixabay)

JAKARTA, investor.id – Perkembangan e-commerce di Tanah Air berkembang pesat, terutama sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Berbagai strategi dan inovasi dilakukan perusahaan e-commerce tak sekadar melakukan promo atau diskon.

Perusahaan e-commerce juga meningkatkan kapasitas wadah yang dapat mendukung penjual agar bisa mempertahankan keberlangsungan bisnis.

Dari berbagai perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia, tentu saja ada yang menjadi primadona dan menarik banyak pengguna memakainya.

Terdapat tiga e-commerce yang terkenal dan paling banyak dicari masyarakat Indonesia saat ini. Ketiganya yakni Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Advertisement

Baca juga: Ini Inisiatif Grup GOTO Tingkatkan Transaksi e-Commerce

Data tersebut ditunjukkan App Annie di 2022 yang mencatat Shopee sebagai platform belanja daring nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak di Google Play maupun Apple Store.

Hal serupa juga ditunjukkan SimilarWeb yang mengungkap bahwa Shopee menjadi marketplace dengan pengunjung website tertinggi. Rata-rata situs Shopee dibuka 181 juta pengunjung per bulan pada kuartal IV 2022.

Tokopedia berada di urutan kedua dengan selisih hingga 46 juta pengunjung dibanding peringkat nomor satu (Shopee). Ini berarti Tokopedia memiliki rata-rata 135 juta pengunjung setiap bulan.

Statistik ini juga diperkuat perusahaan riset Ipsos yang rilis pada 2022. Ipsos mengungkapkan peta jalan persaingan industri e-commerce.

Baca juga: Layanan Pesan-Antar Online Telah Jadi Keseharian Masyarakat 

Ada empat indikator yang menjadi penilaian yaitu BUMO (brand use most often) alias merek yang paling sering digunakan, top of mind, jumlah transaksi, dan nilai transaksi. Dari keempat indikator tersebut, Shopee, Tokopedia, dan Lazada memang berada di urutan teratas.

Dari indikator BUMO, Shopee mendapatkan nilai tertinggi yakni 54%, Tokopedia kedua dengan 30%, serta Lazada 13%.

Sementara dalam indikator top of mind, Shopee kembali berada di posisi teratas dengan 54%, Tokopedia 27%, dan Lazada 12%. Ini berarti Shopee adalah platform e-commerce yang paling diingat oleh mayoritas konsumen Indonesia.

Dalam indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee kembali tercatat sebagai yang tertinggi dalam tiga bulan transaksi yakni 41%, Tokopedia dengan 34%, dan Lazada 16%.

Pada indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee lagi-lagi menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar yaitu 40%, disusul oleh Tokopedia 30%, serta Lazada 16%.

Baca juga: Mata Uang Digital Dorong Efisiensi Sistem Keuangan

Taktik tiga pemain utama e-commerce di Indonesia ini kian memanas pada kuartal IV-2022.

Riset Snapcart bertajuk “Semarak Festival Belanja Akhir Tahun: Kunci Utama Daya Tarik E-Commerce” menunjukkan, terdapat lima indikator yang menjadi pertimbangan masyarakat saat memilih platform untuk dimanfaatkan ketika program harbolnas.

Lima indikator tersebut yakni harga terjangkau, gratis ongkos kirim, jenis kategori produk beragam, fitur tambahan, serta metode pembayaran dengan cicilan. Dan yang paling banyak berkembang ialah di indikator fitur tambahan.

Pada pengujung 2022, perusahaan e-commerce dinilai paling banyak menghadirkan fitur interaktif demi menggaet hati lebih banyak pengguna.

Baca juga: Minat Investor masih Tinggi, Jumlah Pemegang Saham Bank Digital Terus Bertambah

Direktur Snapcart Indonesia Astrid Wiliandry mengungkapkan, melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya.

“Cara ini dipakai untuk memperluas jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat. Faktor yang mendorong perkembangan dan kemajuan pelaku usaha khususnya lokal," tutur Astrid.

Snapcart mengungkap fitur-fitur interaktif yang paling populer yakni Shopee Live yang dipilih 37% responden. Setelah itu ada TikTok 30%, Shopee Video 23%, Tokopedia Play 7%. Sedangkan BukaLive, LazLive, dan LazadaFeed dipakai 1% responden.

Terlihat dari data-data di atas Shopee menjadi salah satu pemimpin dan primadona di mata masyarakat dengan tawaran penjualan online yang konsisten membawa kemudahan berbelanja, melalui ragam inovasi, program, dan fitur interaktif baik untuk pembeli maupun penjual.

Data lain juga mengungkapkan soal pelaku usaha yang menggunakan e-commerce sebagai tempat menjual produknya. Riset Katadata Insights Center bertajuk "MSME Study Report: Peran Marketplace bagi UMKM" menunjukkan bahwa 57% pelaku usaha menyampaikan nilai penjualan terbesar berasal dari Shopee, kemudian Tokopedia 28%, Lazada 6%, Bukalapak 3%, Blibli 2%, dan e-commerce lainnya 3%.

Baca juga: Dibanding Sea dan Grab, GOTO Lebih Seksi? Ini Target Harga Baru Sahamnya

Berdasarkan hasil survei yang sama, promosi hari khusus Shopee dianggap paling membantu bisnis oleh mayoritas pelaku usaha dengan hasil 50% suara, kemudian promosi Waktu Indonesia Belanja dari Tokopedia 12%.

Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong mengapa para penjual menempatkan Shopee sebagai e-commerce utama untuk usaha berjualan daring mereka.

Para penjual tentunya merasakan manfaat yang besar dengan bergabung ke e-commerce karena kemudahan bertransaksi dan berinteraksi dengan pelanggan.

Sebanyak 70% responden juga menilai platform online praktis serta bisa menjalankan usaha di mana saja. Kemudian 69% lainnya tertarik karena banyak promosi.

Dapat disimpulkan dari pemaparan di atas bahwa di tengah gempuran kondisi ekonomi global tak menentu dan segala perubahan yang telah terjadi, Shopee masih unggul dan menduduki peringkat jawara sebagai e-commerce terbesar pilihan pertama oleh mayoritas pengguna dan penjual di Indonesia.

Baca juga: Mitra Bukalapak Rajai Kemitraan O2O

"Pertumbuhan e-commerce masih akan terus berlanjut meskipun masyarakat sudah aktif beraktivitas secara tatap muka setelah pelonggaran PPKM," kata Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga.

Saat ini, tambah Bima, belanja online sudah menjadi gaya hidup sekaligus menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Dari pencapaian industri e-commerce yang masih terus berkembang, tentunya ketahanan para pemain masih menjadi kunci untuk menjaga persaingan yang sehat ini.

Apalagi di 2023 banyak prediksi ekonomi global yang membuat para pemain e-commerce menyusun strategi ulang agar tetap jadi pemenang. Menarik untuk memperhatikan bagaimana aksi para pemain e-commerce pada tahun-tahun ke depan.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 10 menit yang lalu

Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting

Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
Business 34 menit yang lalu

Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara

Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.
Macroeconomy 41 menit yang lalu

Ekonomi ASEAN-5 Kolektif Diproyeksi Tumbuh 4,6% di 2023

Pertumbuhan antara lain didukung konsumsi, perdagangan, dan investasi yang kuat, serta perdagangan terbuka dan investasi ke negara lain.
Macroeconomy 45 menit yang lalu

Kementerian Investasi Ungkap Empat Tantangan Implementasi Hilirisasi, Apa Saja?

Pembiayaan dalam negeri untuk kegiatan-kegiatan hilirisasi sampai saat ini masih sangat sedikit.
Business 1 jam yang lalu

Cerita di Balik Kedatangan Pesawat Raksasa Antonov ke Bandara Kertajati, Ternyata Ada Ini

Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat sempat kedatangan pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov 124-100.
Copyright © 2023 Investor.id