Minggu, 2 April 2023

Airlangga: Implementasi Kebijakan B35 bisa Hemat Devisa US$ 10,75 Miliar

Arnoldus Kristianus
31 Jan 2023 | 15:58 WIB
BAGIKAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)

JAKARTA,investor.id - Pemerintah akan meningkatkan campuran mandatori biodiesel menjadi 35% (B35) untuk mempercepat transisi energi inklusif dan berkelanjutan. Dengan implementasi tersebut diperkirakan menghemat devisa US$ 10,75 miliar dan memberikan nilai tambah industri sawit Rp 16,76 triliun.

Kebijakan B 35 diperkirakan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar US$ 34,9 juta ton C02. “Pemerintah per 1 Februari ini meluncurkan tingkat pencampuran biodiesel dinaikan menjadi 35% dan ini akan menghemat devisa US$ 10,75 miliar,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Talkshow Implementasi B35 Untuk Ketahanan dan Kemandirian Energi Menu ju Transisi Energi yang Merata dan Berkeadilan di Jakarta pada Selasa (31/01/2023).

Pemerintah sudah melakukan penerapan program Mandatori Biodiesel sejak tahun 2014. Biodiesel merupakan campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis minyak sawit dengan bahan bakar minyak diesel. Tingkat pencampuran biodiesel terus ditingkatkan dari 15% (B15) pada tahun 2015, 20% (B20) pada tahun 2016, dan 30% (B30) pada tahun 2020. Pemerintah mendorong BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk menggunakan produk yang lebih sustainable dan mendorong ini menjadi Key Performance Indicator dari para Direksi yang bergerak di bidang energi.

Advertisement

“Sebagai negara berkembang Indonesia mendorong agar green energy dan affordable,” imbuh Airlangga.

Dalam implementasi B30 pada tahun 2022, telah disalurkan biodiesel sebesar lebih dari 10,5 juta kiloliter. Hal tersebut telah mampu menghemat devisa sekitar USD 8,34 miliar atau setara lebih dari Rp 122 triliun. Program B30 juga menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang serta pengurangan emisi Gas Rumah Kaca sekitar 27,8 juta ton CO2.

Airlangga mengatakan program B35 juga melibatkan dukungan program biodiesel yang meliputi kecukupan pasokan, program insentif dari sawit berupa pungutan ekspor CPO dan turunannya yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, serta monitoring dan evaluasi secara berkala.

“Kami tegaskan disini program B35 tidak akan mengganggu pasokan minyak konsumsi. Ketersediaan minyak di dalam negeri mencukupi kemarin sudah ditingkatkan dari 350 ribu menjadi 450 ribu kilo liter Demikian pula dengan tekanan impor dan pasar ekspor terutama di Eropa tentu akan mengurangi demand. Pengurangan demand akan dikompensasikan dengan B35,” kata Airlangga.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 2 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 2 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 3 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 4 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 4 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id