Rabu, 29 Maret 2023

Asing Masuk ke Pasar SBN Capai Rp 48,53 Triliun

Arnoldus Kristianus
1 Feb 2023 | 10:38 WIB
BAGIKAN
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (31/1/2023). (B-Universe Photo/Arnoldus Kristianus)
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (31/1/2023). (B-Universe Photo/Arnoldus Kristianus)

JAKARTA,investor.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, hingga 27 Januari 2023 tercatat ada aliran modal asing masuk bersih ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 48,53 triliun. Hal ini menunjukkan penguatan pasar Surat Berharga Negara (SBN) melanjutkan penguatan di awal tahun 2023, didorong pembelian kembali SBN oleh investor asing.

“Dari sisi SBN terjadi penguatan yang berlanjut pada awal tahun 2023 didorong dengan terjadinya pembelian kembali SBN oleh investor nonresidence," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2023 di Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa (31/1/2023).

Sementara itu, dana dari domestik yang masuk ke pasar SBN pada periode tersebut terdiri atas perbankan senilai Rp 121,98 triliun dan investor keuangan nonbank senilai Rp 3,63 triliun. Diharapkan dana-dana tersebut dapat memperkuat pasar SBN.

Penguatan pasar SBN juga didukung oleh imbal hasil (yield) SBN seri benchmark 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 20 basis poin (bps) dibanding level akhir tahun 2022 (year-to-date/ytd) ke level 6,74%.

Advertisement

Sementara itu, dana dari domestik pun masuk ke pasar SBN pada periode tersebut yakni dari perbankan senilai Rp 121,98 triliun dan investor keuangan nonbank senilai Rp 3,63 triliun, sehingga memperkuat pasar SBN. Penguatan pasar SBN juga didukung oleh imbal hasil (yield) SBN seri benchmark 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 20 basis poin (bps), dibanding level akhir tahun 2022 (year to date/ytd) ke level 6,74%.

“Meskipun kondisi pasar SBN sudah mulai kondusif, kami menilai tekanan inflasi global di beberapa negara yang masih persisten tinggi perlu tetap diwaspadai, yang berpotensi memicu naiknya suku bunga kebijakan bank sentral global di luar ekspektasi,” kata Sri Mulyani.

Dengan meningkatnya jumlah SBN aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda. Hal ini terlihat dari nilai tukar rupiah menguat sehingga mendukung stabilitas perekonomian. Rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, di mana sampai dengan 27 Januari 2023 menguat 3,89% (ytd) dibandingkan dengan level akhir Desember 2022.

Editor: Thomas Harefa (thomas@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 12 menit yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 25 menit yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Market 50 menit yang lalu

Grup Bakrie (BNBR) Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin

VKTR, anak usaha Bakrie & Brothers (BNBR), berencana membangun pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB).
Market 2 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

Cisadane Sawit Raya (CSRA) membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 3 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
Copyright © 2023 Investor.id