The Fed Diperkirakan Hanya Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Tapi Tetap Jadikan Inflasi sebagai Lawan

JAKARTA, investor.id – Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga hanya 25 basis poin (bsp) pada Rabu (01/02/2023) waktu setempat dan akan menjadi kenaikan terkecil sejak penaikan suku bunga dilakukan pada Maret lalu. Tetapi, pada saat bersamaan bank sentral kemungkinan juga memberi sinyal akan tetap waspada dalam perjuangannya melawan inflasi, meskipun mengurangi ukuran kenaikan.
The Fed dijadwalkan merilis keputusan suku bunga terbaru pada Rabu pukul 14:00 waktu setempat, dan Gubernur Fed Jerome Powell memberi pengarahan kepada media pada pukul 14:30. Kenaikan 25 basis poin ini akan mengikuti kenaikan 50 bps pada bulan Desember lalu.
Pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) itu diperkirakan berjalan relatif lancar, akan tetap para ahli strategi mengatakan, keputusannya kali ini bisa menjadi tantangan bagi Gbernur The Fed untuk meredam reaksi di pasar keuangan. Pasar telah meningkat karena investor menilai bahwa bank sentral mungkin berhasil melakukan soft landing bagi perekonomian dan berhasil memadamkan inflasi secara memadai untuk kembali ke pelonggaran kebijakan.
“Bagaimana dia akan memberitahu orang-orang untuk tenang, santai, dan tidak terlalu bersemangat dengan kita yang mendekati akhir kenaikan suku bunga?” kata Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Financial Group. “Dia akan melakukan itu dengan tetap mengatakan The Fed akan tetap ketat untuk sementara waktu. Hanya ini bukan berarti itu jembatan cepat menuju kemudahan,” ujar Peter menambahkan seperti dikutip CNBC.
Kenaikan suku bunga The Fed Rabu akan menjadi yang kedelapan sejak Maret lalu. Itu akan menempatkan kisaran tingkat target suku bunga di 4,50% hingga 4,75%. Itu setengah poin persentase dari perkiraan titik akhir Fed, yaitu 5% hingga 5,25%.
“Saya pikir dia akan mendorong kembali kondisi keuangan. Saya pikir pasar mengharapkan itu. Saya pikir orang-orang menyadari berapa banyak spread kredit telah bergerak, seberapa banyak pasar ekuitas telah bergerak, berapa banyak saham teknologi yang telah bergerak. Bulan ini luar biasa,” kata Rick Rieder kepala investasi BlackRock untuk pendapatan tetap global.
Kredit yang mudah dan pasar saham yang naik terlalu cepat dapat menggagalkan upaya The Fed untuk mendinginkan ekonomi dan menghancurkan inflasi.
Pada Selasa (31/01/2023), saham menguat karena Fed memulai pertemuan dua hari, membatasi kenaikan Januari hampir 6,2% untuk S&P 500. Sektor teknologi naik 9,2% untuk bulan ini. Suku bunga telah turun sejak akhir tahun, dengan benchmark Treasury (Y-Bonn) 10 tahun hasil sekitar 3,5%, setelah berakhir Desember sekitar 3,9%.
Rieder mengharapkan Powell menyampaikan komentarnya dengan nada hawkish.“Saya pikir jika dia hawkish, saya pikir pasar telah membangunnya. Saya pikir jika tidak, pasar bisa membuat kaki lain,” kata dia.
Editor: Nasori (nasori@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Meski Ditolak Demokrat dan PKS, DPR Setujui Pengesahan Perppu Cipta Kerja Jadi UU
Fraksi Demokrat dan PKS menjadi penolak pengesahan Perppu Ciptaker jadi UUSektor Bank Melesat, Saham BMRI dan ARTO Juaranya
Saham BMRI dan ARTO pimpin penguatan saham sektor bank sepanjang hari ini.Top! Jelang Nyepi, IHSG Melesat 1,2%, Saham COAL Auto Reject Atas
IHSG melesat hingga 1,2% jelang libur Nyepi besok. Lompatan indeks didukung kenaikan saham sektor keuangan dan teknologiJaksa ICC: Surat Perintah Penangkapan Putin Berlaku Seumur Hidup
Surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin berlaku seumur hidup, dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).Tak Seberat Sebelumnya, Kenali Gejala Covid-19 Terkini
Gejala Covid-19 pada populasi umum saat ini tak seberat sebelumnya. Lalu bagaimana gejala Covid-19 terkini?Tag Terpopuler
Terpopuler
