Permintaan Minyak Mentah 2023 diproyeksikan Naik 1,9 Juta Barel

JAKARTA, investor.id - Permintaan minyak mentah dunia tahun ini diproyeksikan akan meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari menjadi 101,7 juta barel per hari. Demikian laporan dari International Energy Agency(IEA) pada Januari kemarin.
Naiknya permintaan tersebut berimbas pada pergerakan harga minyak dunia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rerata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP )Januari 2023 sebesar US$ 78,54 per barel. Harga minyak Indonesia pada Januari ini naik tipis sebesar US$ 1,88 per barel banding Desember 2022 yang berada di level US$76,66 per barel.
“Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi beberaa faktor, antara lain optimisme pasar terjadinya peningkatan permintaan minyak mentah maupun produk minyak mentah dari Tiongkok setelah dilakukan pencabutan kebijakan pembatasan aktifitas di negara tersebut,” kata Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Berdasarkan laporan IEA, lanjut Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, pertumbuhan pasokan minyak mentah di tahun ini diperkirakan melambat menjadi sebesar 1 juta barel per hari dibandingkan pertumbuhan 2022 yang mencapai 4,7 juta barel per hari. Kemudian ekspor Rusia pada Desember 2022 mengalami penurunan sebesar 200 ribu barel per hari menjadi 7,8 juta barel per hari setelah kebijakan embargo dan pembatasan harga minyak mentah Rusia berlaku.
Masih merujuk pada laporan IEA, kata Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, permintaan minyak mentah dunia tahun ini diproyeksikan akan meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari menjadi 101,7 juta barel per hari. Sementara itu berdasarkan laporan OPEC Januari 2023, proyeksi permintaan minyak mentah dunia di kuartal 2023 naik sebesar 0,16 juta barel per hari menjadi 101,04 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Baca Juga:
Minyak Konsolidasi Menanti Keputusan UETim Harga Minyak Mentah Indonesia menuturkan, peningkatan harga minyak juga disebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 naik 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya menjadi 2,9%. Hal ini merujuk pada laporan International Monetary Fund (IMF) Januari 2023. Sementara itu, untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh terus meningkatnya permintaan produk minyak mentah seperti gasoline, kerosene dan diesel di India serta meningkatnya utilitas kilang di Singapura dan Taiwan.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority
Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat.Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS
Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utangNPL Tinggi, BPR/BPRS Diminta Akselerasi Transformasi Digital
BPR/BPRS perlu mengakselerasi transformasi digital dalam proses bisnis, karena NPL masih tinggi.‘Fraud’ Masih jadi Isu, Indonesia Re dan Gallagher Re Gelar Claim Forum 2023
Claim Forum 2023 untuk meningkatkan kesadaran semua pihak seperti apa proses klaim yang baik dan benar dan demi mencegah terjadinya fraud.KKP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Fuzhou RRT
RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29%.Tag Terpopuler
Terpopuler
