Senin, 29 Mei 2023

Investasi Industri Otomotif Rp 25 T 

Leonard AL Cahyoputra
6 Feb 2023 | 06:41 WIB
BAGIKAN
Industri Otomotif Nasional
Industri Otomotif Nasional

JAKARTA, investor.id – Kepercayaan investor asing bahwa pasar otomotif nasional sudah pulih mendorong pertumbuhan investasi sektor strategis ini. Realisasi investasi tercatat mencapai Rp 25,23 triliun pada 2022, naik 5,33% dibanding tahun sebelumnya Rp 23,95
triliun.  Kenaikan investasi terutama berasal dari penanaman modal asing (PMA), dengan kontribusi 90% atau US$ 1,52 miliar (setara Rp 22,8 triliun). Sisanya adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 2,42 triliun.

"Pertumbuhan investasi ini menandakan investor asing percaya bahwa otomotif nasional sudah pulih. Tahun 2022 menjadi tahun yang luar biasa bagi dunia otomotif nasional," kata  Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh
Kumara kepada Investor Daily di Jakarta, baru-baru ini.

Kukuh mengatakan, penjualan mobil dalam negeri mencapai 1.048.040 unit, di atas target 960 ribu unit. Selanjutnya, ekspor mencetak rekor sepanjang masa, menembus 470 ribu unit untuk CBU, dibanding rekor sebelumnya 330 ribu unit pada 2019. “Di tengah kondisi kemarin masih pandemi dan insentif juga sudah dihapus, ternyata pasarnya positif. Ini menjadi sinyal positif untuk investasi ke Indonesia,” tutur dia. 

Kukuh mengungkapkan, pihaknya sudah didekati beberapa calon investor yang menanyakan mengenai industri otomotif di Indonesia. Dia menyampaikan bahwa untuk investasi di otomotif harus berorientasi jangka panjang, bukan 5-10 tahun saja, melainkan juga harus merencanakan portofolio untuk 20-30 tahun ke depan. 

Advertisement

Kukuh meyakinkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang lebih baik dari negara pesaing, seperti Thailand. Hal ini didasarkan pada pembangunan proyek infrastruktur yang memunculkan sentra-sentra ekonomi baru. Lalu, populasi yang cukup potensial dan
pertumbuhan e-commerce. 

Kukuh menilai, para investor yang sudah terlalu nyaman di Thailand belum melihat potensi besar yang ada di Indonesia. Thailand hanya memiliki beberapa kota besar seperti Bangkok, Chiang Mai, dan Chiang Rai. Sementara itu, Indonesia memiliki banyak kota-kota besar. Di Jawa ada Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. Selain itu, di Sumatera, ada kota-kota seperti Medan, Pekanbaru, Padang, dan Palembang.

“Kalau domestiknya bisa digarap, ekspor menjadi bonus, karena ada jaminan pasar di dalam negeri. Di Indonesia, misalnya di Jakarta trennya sudah habis, bisa dipindahkan ke Bandung dengan biaya yang relatif lebih rendah, lalu habis di Bandung bisa dibawa ke
Yogyakarta, dan kota lainnya,” kata dia.

Harus Rebut Teknologi

Kukuh menerangkan, kenaikan investasi sebesar 5,33% merupakan sinyal positif yang harus dimanfaatkan. Tren ini harus bisa dijaga oleh pemerintah, baik di pusat dan daerah, dengan kompak menjalankan kebijakan yang mendukung industri otomotif dalam negeri.
Gaikindo juga tidak mempermasalahkan investasi didominasi oleh investor asing, selama tujuannya untuk memajukan otomotif nasional.

“Kita tidak mempermasalahkan, kita dukung supaya Indonesia betul-betul maju. Karena mereka yang punya modal dan teknologinya, sementara kita harusnya belajar dari situ. Kita harus rebut teknologi itu,” ungkap dia.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing di sektor otomotif sepanjang 2022 tumbuh 1,38% menjadi US$ 1,52 miliar, dari tahun sebelumnya US$ 1,5 miliar. Sedangkan investasi dari dalam negeri melonjak 66,21%, dari Rp 1,46
triliun menjadi Rp 2,42 triliun. 

Beberapa pabrikan otomotif dunia telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di sektor otomotif Tanah Air. Prinsipal otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors Corp telah menganggarkan dana Rp 11,2 triliun hingga 2025, untuk peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

Raksasa otomotif Jepang lainnya, Toyota Motor Corp juga telah menyiapkan dana Rp 28 triliun untuk pengembangan EV di Tanah Air. Honda Motor Company juga akan berinvestasi Rp 5,2 triliun untuk pengembangan EV hingga 2024, termasuk rencana
relokasi pabrik dari India ke Indonesia.

Kenaikan investasi tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan kendaraan nasional. Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi sebelumnya menyebutkan, penjualan mobil nasional dari kategori wholesales (pabrik ke dealer) selama periode Januari-Desember
2022 naik 18,1% menjadi 1.048.040 unit dibanding 2021.

Demikian pula penjualan ritel (dealer ke konsumen) naik 17,4% menjadi 1.013.584 unit dibanding tahun sebelumnya. Toyota masih menjadi pemimpin pasar otomotif di Indonesia. Sepanjang Januari- Desember 2022, penjualan wholesales Toyota menyentuh 331.410 unit, sedangkan penjualan retail mencapai 329.498 unit.

Di posisi kedua, Daihatsu mencatatkan penjualan wholesales sebesar 202.665 unit. Sedangkan penjualan retail Daihatsu mencapai 188.660 unit. Honda menempati peringkat ketiga dengan raihan penjualan wholesales sebanyak 131.280 unit dan penjualan retail sebesar 125.411 unit. Mitsubishi Motors menyusul di posisi keempat dengan penjualan wholesales 99.051 unit dan penjualan retail 97.936 unit  pada tahun lalu. Adapun di urutan kelima, Suzuki meraih penjualan wholesales 90.408 unit dan penjualan retail 89.067 unit.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 3 jam yang lalu

Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya 

LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna

Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program

Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaan
Market 4 jam yang lalu

Eks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya

Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.
Macroeconomy 5 jam yang lalu

Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital

Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id