Kamis, 23 Maret 2023

Erick Thohir Angkat Bicara Soal Pencopotan Direksi Pertamina

Muawwan Daelami
10 Mar 2023 | 14:52 WIB
BAGIKAN
Menteri BUMN Erick Thohir (B-Universe Photo/David Gita Roza)
Menteri BUMN Erick Thohir (B-Universe Photo/David Gita Roza)

JAKARTA, investor.id - Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait alasannya mencopot Dedi Sunardi dari jabatannya sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, sebagai buntut dari kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara.

Erick menegaskan, dirinya memiliki hak untuk mencopot jabatan direksi Pertamina. Alasannya mengganti direksi termasuk Dedi didasarkan pada tiga konteks sebagai bahan pertimbangan.

Baca juga: Proyek Vital seperti Plumpang, Erick Thohir akan Bangun Buffer Zone dan Parit

Meskipun, di satu sisi Erick juga tak memungkiri bahwa pencopotan tersebut menimbulkan rasa yang tidak enak. "Mencopot, mencopot juga kan gak enak. Tapi, saya punya alasan. Sudah dua tahun hal ini (Plumpang) sudah saya minta untuk diagendakan, di strategikan," ungkap Erick saat jumpa pers di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Advertisement

Peristiwa kebakaran Plumpang pada Jumat lalu, menurut dia, membuktikan adanya sebab dan akibat. Karena itu, direksi dan komisaris Pertamina mesti bertanggung jawab karena direksi dan komisaris bukan sekadar jabatan.

Baca juga: Ditutup Erick Thohir, NOC Indonesia Siap Hadapi Tantangan Olahraga Masa Kini

"Saya (pas insiden Plumpang) kemarin minta seluruh direksi Pertamina pulang. Ada yang pulang, ada yang gak pulang. Saya catat kalau yang gak pulang. Ketika rakyat ada yang meninggal masa kita gak hadir? Saya pulang dari Surabaya. Padahal, saya ada event besar di Surabaya," beber Erick.

Hal ihwal semacam ini, sambung Erick, merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai pejabat publik. Untuk itu, dirinya menekankan perusahaan BUMN harus membangun komunikasi publik yang baik bukan bermaksud untuk menutupi kebobrokan, tetapi menjadi check and balances agar introspeksi diri.

Baca juga: Erick Thohir: Pertamina Relokasi Terminal BBM dan Bentuk Zona Aman untuk Masyarakat di Plumpang

"Tidak perlu malu kita harus bicara maaf karena memang halnya salah. Tapi, jangan maaf terus. Karena maaf terus tidak menyelesaikan masalah," tutup Erick.

Sebab bagaimanapun, perusahaan BUMN merupakan sendi perekonomian yang dibutuhkan masyarakat. "Saya berharap, tahun depan, komunikasi publik harus lebih baik. Di era keterbukaan, informasi publik harus menjadi hal yang diharuskan bukan sebatas wacana," tandasnya.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 5 menit yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
Business 1 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 1 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Market 2 jam yang lalu

Kekayaan Lim Hariyanto Pemilik Harita Melonjak, Geser Posisi 12 Konglomerat!

Kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita, tiba-tiba melonjak. Bahkan mengalahkan 12 atau selusin konglomerat.
Business 2 jam yang lalu

Ini Bukti Komitmen Ekonomi Berkelanjutan GRP

PT Gunung Raja Paksi (GRP) berkomitmen penuh menerapkan prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan roda perusahaan.
Copyright © 2023 Investor.id