Rabu, 31 Mei 2023

Berdayakan UMKM Perempuan agar Melek Digital

Happy Amanda Amalia
22 Mar 2023 | 15:42 WIB
BAGIKAN
Pelaku usaha perempuan mengakses teknologi digital. (Foto ilustrasi: Freepik)
Pelaku usaha perempuan mengakses teknologi digital. (Foto ilustrasi: Freepik)

JAKARTA, investor.id – Pelaku usaha laki-laki memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi menggunakan platform digital dibandingkan perempuan. Tetapi pada saat perempuan mempunyai kesempatan untuk melek digital, mereka lebih besar kemungkinannya menggunakan untuk e-commerce.

Demikian diungkapkan oleh Senior Economist Bank Dunia Ririn Salwa Purnamasari dalam webinar “Perempuan di Era Digital: Pemanfaatan Layanan Digital untuk Pertumbuhan Bisnis” untuk memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2023.

Memastikan akses kepada teknologi digital merupakan hal yang penting untuk dapat membuka peluang dan meningkatkan pertumbuhan pelaku usaha perempuan. Menurut data World Economic Forum (WEF) pada 2022, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 100 juta pekerja dengan hampir 65% diantaranya adalah perempuan.

Advertisement

Sebelumnya antara 2017 hingga 2020, pangsa pengusaha perempuan yang terlibat dalam perdagangan secara online (e-commerce) telah bertambah sebanyak tiga kali lipat. Catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menunjukkan 2021, diprediksi terdapat lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia.

Kapabilitas digital UMKM perempuan perlu didukung berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta dan juga peran LSM dan organisasi. Salah satunya adalah KUMPUL berkomitmen dalam membangun ekosistem UMKM agar bisa terus eksis dan inklusif. Organisasi ini berkolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat mendukung kebutuhan khusus bisnis UMKM, termasuk pelatihan digital. Visi utama KUMPUL.id adalah memberikan distribusi yang merata untuk akses kepada wirausaha di Indonesia secara inklusif, baik untuk wirausaha laki-laki maupun perempuan.

“Kami juga menargetkan pelibatan expert, mentor dan pembicara wirausaha dalam pelatihan, 50% adalah laki-laki dan 50% perempuan. Setiap program itu kami menargetkan pesertanya juga perempuan sebesar 50%, misalnya pada 2019 kami mendampingi Kementerian Komunikasi dan Informasi sebagai Strategic Partner ketika melakukan pelatihan, kami berhasil mendapatkan 40 persen peserta perempuan yang mengikuti pelatihan. Semakin ke sini kami merasa perlu mendesain program yang lebih mengerti kebutuhan untuk perempuan yang lebih tepat guna dan dapat diakselarasi,” ujar CEO & Co-Founder KUMPUL Faye Wongso.

Sedangkan Co-Founder & COO Xendit Tessa Wijaya menjelaskan salah satu hal penting dalam bisnis adalah terkait dengan sistem pembayaran, dimana hal ini sangat dimungkinkan dengan adanya digitalisasi.

Sebagai informasi, Xendit adalah perusahaan infrastruktur pembayaran digital dengan misi membantu generasi pebisnis masa depan untuk go digital dengan memperkuat infrastruktur pembayaran di Indonesia

“Pada saat kami berdiri pada 2016, pembayaran digital tidak bisa dilakukan secara instan, karena harus dilakukan melalui bank, dan banyak kendalanya. Banyak usaha yang ingin go digital namun saat itu proses pembayaran harus mengetuk pintu ke setiap bank, e-wallet atau sejenisnya. Sekarang semuanya lebih mudah untuk dilakukan secara digital. Kami juga melakukan banyak edukasi untuk UMKM tentang bagaimana caranya untuk go digital,” ungkapnya.

Selain itu, Dra. Nadlrotussariroh MA, Direktur Yayasan Annisa Swasti (YASANTI) sebuah lembaga yang sudah lahir dan berusia 40 tahun, sejak awal sudah memperhatikan pekerja perempuan dan juga UMKM.

“YASANTI berfokus pada UMKM mikro yang mendorong untuk pelatihan inklusi keuangan, kami melakukan pelatihan digital sederhana pada 109 anggota yang melakukan usaha dan juga melakukan needs assessments untuk memilih beberapa orang yang mengikuti pelatihan digital dan juga mengadakan lomba digital marketing. Selain itu, bersama Women’s World Banking, kami juga memberikan pelatihan pada 25 orang anggota kami dan juga melakukan kunjungan pada UMKM di Yogyakarta,” tuturnya.

Lebih lanjut Nadlrotussariroh berharap para UMKM perempuan di masa depan semakin banyak yang melek digital baik untuk akses keuangan maupun pasar. Ia berharap perempuan Indonesia semakin maju.

Editor: Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 52 menit yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 55 menit yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.
Business 1 jam yang lalu

Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Market 3 jam yang lalu

Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi

Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id