APLSI dan PwC Indonesia Gelar Diskusi Perdagangan Karbon

JAKARTA, investor.id - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) dan PwC Indonesia mengadakan diskusi panel dengan tema Pelaksanaan Teknis dalam Perdagangan Karbon pada Subsektor Pembangkit Listrik pada tanggal 20 Maret 2023.
Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pikiran dan pengalaman terkait pelaksanaan teknis perdagangan karbon di subsektor pembangkit tenaga listrik, terutama dalam melaksanakan Permen ESDM 16/2022.
Topik pembahasan dalam diskusi panel ini meliputi mekanisme perdagangan karbon secara umum, pelaksanaan teknis dalam perdagangan karbon pada subsektor pembangkit tenaga listrik, mekanisme perdagangan persetujuan teknis batas atas emisi pelaku usaha (PTBAE PU) antar perusahaan produsen listrik, serta hubungan antara mandatory carbon market dan voluntary carbon market.
Diskusi dibuka oleh Assurance Partner PwC Indonesia Yanto Kamarudin dan Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang, yang kemudian dilanjutkan dengan keynote speech oleh MP Dwinugroho dari Kementerian ESDM dan Joko Prihatno dari Kementerian KLHK.
Baca Juga:
Apa Itu Perdagangan Karbon?Diskusi Panel bagian pertama melibatkan Bayu Nugroho, Rakhmat Asyhari, Arthur Simatupang, dan Julian Smith. Sementara itu, Diskusi Panel kedua menghadirkan Joko Prihatno, Edo Mahendra, Ignatius Denny Wicaksono, Riza Suarga, dan Lit Ping Low.
Sehubungan dengan hasil substansi penting diskusi panel ini, APLSI dan PwC Indonesia akan merangkumnya dalam bentuk Carbon Market Manual, yang diharapkan menjadi referensi praktis bagi pelaku usaha dalam melaksanakan perdagangan karbon di Indonesia.
Yanto Kamarudin mengatakan, Pemerintah Indonesia ingin mencapai net zero emission di tahun 2060. Untuk itu diperlukan, antara lain transisi energi ke energi yang lebih bersih dan juga penurunan emisi karbon melalui mekanisme nilai ekonomi karbon.
“Sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi, maka perdagangan karbon di subsektor pembangkit listrik sudah dimulai di tahun 2023. Ambisi menurunkan emisi melalui instrumen perdagangan karbon memerlukan instrumen teknis serta peraturan pendukung untuk memperlancar langkah tersebut,” ungkapnya dikutip Kamis (23/3/2023).
“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi bersama dari pemerintah, swasta, asosiasi, dan pemangku kepentingan agar pelaksanaan perdagangan karbon dapat dilakukan secara efektif dan efisien,” lanjut dia.
Dia menjelaskan, sebagai wujud dukungan kepada Pemerintah Indonesia, APLSI dan PwC Indonesia mengadakan focus group discussion mengenai pelaksanaan teknis perdagangan karbon pada subsektor pembangkit tenaga listrik. Sebagai hasil dari FGD tersebut, PwC Indonesia akan menerbitkan Carbon Market Manual yang dapat dipakai sebagai referensi praktis pelaku usaha.
Sementara Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang mengatakan, acara ini menarik karena menunjukan antusiasme pelaku pasar terhadap pasar karbon di Indonesia ke depan. Ia juga menekankan pentingnya interaksi para stakeholders agar pasar karbon menjadi salah satu wujud upaya aksi mitigasi perubahan iklim.
APLSI terus berupaya menjadi strategic think-tank yang dapat membantu agar implementasi perdagangan karbon berjalan lancar sesuai inisiatif dari pemerintah.
Arthur menambahkan, APLSI mendukung dan siap berkolaborasi dengan pemerintah berdialog memberikan masukan misalnya melalui Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk memastikan perdagangan karbon menjadi salah satu inisiatif pionir dalam mengurangi emisi dan menciptakan peluang bisnis yang lebih luas di sektor hijau.
Dalam diskusi panel ini, beberapa poin penting yang disampaikan antara lain mengenai kesiapan regulasi dan aturan teknis yang telah disiapkan oleh IDX dan OJK dalam perdagangan karbon di sektor listrik. Selain itu, diskusi juga mencakup potensi cross-sector trading, mengingat Indonesia kaya akan sumber daya ekonomi hijau, terutama di sektor kehutanan.
Arthur juga menekankan bahwa penting untuk melihat perspektif dan benchmarking dari negara-negara lain yang telah berhasil mengimplementasikan perdagangan karbon, serta mengidentifikasi tantangan dan faktor-faktor keberhasilan dalam penerapannya.
Melalui kerja sama antara APLSI dan PwC Indonesia, serta dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, diharapkan perdagangan karbon di Indonesia dapat menjadi instrumen efektif dalam upaya penurunan emisi dan mencapai target kontribusi yang telah ditetapkan secara nasional.
Carbon Market Manual yang akan diterbitkan setelah diskusi panel ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pelaku usaha dan stakeholder terkait dalam menghadapi pasar karbon yang semakin berkembang.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, APLSI akan terus mempromosikan diskusi, kolaborasi, dan inisiatif bersama dengan pemerintah dan sektor swasta dalam rangka mengembangkan pasar karbon yang efisien, transparan, dan inklusif di Indonesia.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
SRC Tambahkan Fitur Inovatif di Aplikasi Ayo
SRC meluncurkan wajah baru aplikasi digital Ayo dengan penambahan sejumlah fitur inovatif terbaru.Aruna Buka Lapangan Pekerjaan bagi 5.000 Masyarakat Pesisir
Aruna telah berkembang pesat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5.000 orang di sekitar wilayah pesisir pantai.Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify
Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar
PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi
Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.Tag Terpopuler
Terpopuler
