Selasa, 30 Mei 2023

Jarak Ideal Buffer Zone Bisa Merujuk Standar Internasional 

Harso Kurniawan
24 Mar 2023 | 20:53 WIB
BAGIKAN
Foto udara suasana lokasi sisa kebakaran Terminal BBM (TBBM) Pertamina Plumpang, yang menjalar ke kawasan pemukiman di jalan Koramil, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).  Terminal BBM (TBBM) Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023). Sedikitnya 17 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka, mayoritas warga yang tinggal di buffer zone TBBM Plumpang. B Universe Photo/Joanito De Saojoao.
Foto udara suasana lokasi sisa kebakaran Terminal BBM (TBBM) Pertamina Plumpang, yang menjalar ke kawasan pemukiman di jalan Koramil, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Terminal BBM (TBBM) Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023). Sedikitnya 17 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka, mayoritas warga yang tinggal di buffer zone TBBM Plumpang. B Universe Photo/Joanito De Saojoao.

JAKARTA, Investor.id - Pakar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Juwari mengatakan, jarak buffer zone yang merujuk standar internasional di luar negeri bisa menjadi contoh bagi objek vital nasional (Obvitnas) di Tanah Air. Dalam hal ini, jarak buffer zone berstandar internasional tersebut cukup jauh dan steril dari permukiman penduduk.

Buffer zone sangat dibutuhkan untuk mencegah bahaya sampai ke masyarakat. Untuk itu, kondisi buffer zone di negara maju yang jauh dari permukiman, patut dicontoh di Indonesia,” kata Juwari di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Terkait hal itu pula, Juwari mengingatkan, keberadaan buffer zone memang sangat penting di semua obvitnas, terutama yang memiliki potensi bahaya, seperti kebakaran, ledakan, dan kebocoran bahan beracun.

Hanya saja, lanjut dia, sebenarnya belum ada ketentuan baku mengenai jarak buffer  zone. Jarak tersebut sangat tergantung dari masing-masing potensi bahaya dari industri atau obvitnas.

Advertisement

Sebagai ilustrasi, Juwari mencontohkan, dua industri atau obvitnas yang sama, yakni bahan kimia. Meski sama-sama bahan kimia, ternyata ada perbedaan mengenai jarak buffer zone ideal, yakni antara bahan kimia beracun dan bahan kimia yang hanya mudah terbakar dan meledak.

“Bahan kimia beracun membutuhkan buffer zone lebih jauh dibandingkan yang ‘hanya’ mudah terbakar dan meledak. Hal ini untuk mengantisipasi, jika terjadi kebocoran, agar tidak mengalir dan terbawa angin karena bisa meracuni warga. Adapun yang ‘hanya’ berpotensi meledak, buffer zone dibutuhkan untuk mencegah dari dampak ledakan saja,” urai dia.

Namun, kata dia, merujuk buffer zone berstandar internasional di luar negeri, yang steril dari penduduk bisa dijadikan contoh. “Sebab, jika sangat dekat, penduduk pasti akan merasa terganggu. Apalagi bahaya fisika seperti kebisingan, getaran dan limbah industri yang perlu diolah sebelum dibuang ke lingkungan,’’ kata Juwari.

Untuk itu pula, Juwari menilai positif jarak buffer zone di berbagai industri pupuk. Contohnya, fasilitas Petrokimia Gresik berjarak 250-310 meter dari permukiman terdekat. Begitu pula dengan Pupuk Sriwijaya Palembang, yang berjarak 400 meter dari permukiman warga. Bahkan Pupuk Kaltim, yang memiliki buffer zone hingga 800 meter dari permukiman. Karena semakin jauh, jelas Juwari, akan semakin baik mengantisipasi timbulnya potensi bahaya kebocoran, ledakan, dan kebakaran.

Di sisi lain, Juwari juga menilai positif rencana Pertamina membangun kanal air di sekitar buffer zone. “Rencana ini sangat baik dan tentu perlu dukungan semua pihak demi keselamatan semua,’’ kata dia. 

Mengenai kondisi buffer zone dengan standar internasional, sebelumnya memang mengemuka pada Indonesia Iso Expert Association (IIEA) Forum Discussion, 9 Maret 2023. Pada forum tersebut disampaikan, di negara maju, tidak ada masyarakat bermukim di terminal BBM.

Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 2 menit yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 5 menit yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 21 menit yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.
Business 22 menit yang lalu

Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Market 2 jam yang lalu

Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi

Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id