Melalui EDM, Eranyacloud Melantai di Bursa Efek Indonesia

JAKARTA, investor.id - Yunika Rima selaku Direktur Utama dari PT Era Digital Media Tbk mengatakan dengan melakukan IPO, pihaknya dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia.
EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebanyak banyaknya sebesar Rp 75 miliar sampai dengan Rp 82,5 miliar. Yunika menambahkan, pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20% dan akan digunakan untuk investasi pada PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80% dari total dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.
“Adapun investasi di PT Era Awan Digital akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya melakukan penambahan kapasitas server untuk pengembangan dan inovasi produk baru yakni Graphic Processing Unit (GPU) on cloud, Content Delivery Network (CDN), dan Object Storage”, ujar Shaane Harjani selaku Direktur dari PT Era Digital Media sekaligus CEO dari Eranyacloud dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp 39,3 Trilyun pada tahun 2025.
Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud.
Hal ini dikarenakan, teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan.
Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy). Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
“Kami melihat bahwa EDM selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game dan OTT religi yang di distribusikan oleh Perusahaan telekomunikasi, dimana hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra dari EDM, selain itu EDM sebagai penyedia layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik.” ujar Achdiarini Siwiwardhani Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas.
Sebagaimana diketahui, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat hal ini juga tentunya akan meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tinggi. “Disisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk kedepannya,” ujarnya,
Nyoman Widita Prabawa selaku Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.
“Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa”, tutup Nyoman.
EDM sendiri didirikan sejak tahun 2015 oleh Shaane Harjani. Shaane telah mengawali karirnya sebagai promotor musik dan berhasil membawa musisi internasional seperti Justin Bieber, Jason Mraz, dan Westlife melalui Marygops yang didirikannya tahun 2010. Ketertarikannya akan berbisnis dan melihat peluang di industri digital yang berkembang pesat, Shaane membangun EDM di tahun 2015 dan Eranyacloud di tahun 2020.
Saat ini, EDM telah mengantongi surat pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 24 Maret 2023. Perseroan akan membuka kesempatan bookbuilding (penawaran awal saham) bagi calon investor sejak tanggal 28-31 Maret 2023.
Editor: Imam Suhartadi (imam_suhartadi@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority
Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat.Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS
Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utangNPL Tinggi, BPR/BPRS Diminta Akselerasi Transformasi Digital
BPR/BPRS perlu mengakselerasi transformasi digital dalam proses bisnis, karena NPL masih tinggi.‘Fraud’ Masih jadi Isu, Indonesia Re dan Gallagher Re Gelar Claim Forum 2023
Claim Forum 2023 untuk meningkatkan kesadaran semua pihak seperti apa proses klaim yang baik dan benar dan demi mencegah terjadinya fraud.KKP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Fuzhou RRT
RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29%.Tag Terpopuler
Terpopuler
