

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan Ali Jamil. Foto: karantina.pertanian. go.id
Badan Karantina Pertanian Permudah Ekspor Selama Pandemi
Ridho Syukra (ridho.syukra@beritasatumedia.com )
JAKARTA, investor.id - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian merilis data nilai ekspor pertanian dari Januari-Oktober 2020 mengalami peningkatan sebesar 12,09% menjadi sekitar Rp 37,5 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kalangan eksportir mengakui kebijakan Barantan Kementan sangat mendukung kegiatan ekspor selama pandemi.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan pihaknya mempunyai lima kebijakan strategis dalam mendorong Gerakan Tiga Kali Ekspor yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dimana dengan gerakan ini diharapkan pada akhir 2024, ekspor Indonesia sudah mencapai Rp 1.800 triliun dari Rp 550 triliun pada 2019.
Lima kebijakan strategis tersebut adalah Pertama, Meningkatkan volume ekspor dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder untuk melakukan terobosan dan inovasi kebijakan ekspor.
Kedua, Menambah negara mitra dagang melalui Kerjasama dan Harmonisasi aturan protokol karantina baik bilateral maupun multilateral, Ketiga, Mendorong pertumbuhan eksportir baru dengan cara mendorong tumbuhnya agropreneur berorientasi ekspor.
Keempat, menambah ragam komoditas ekspor melalui peningkatan ekspor dalam bentuk olahan, kerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder serta menggali potensi daerah. Kelima, meningkatkan frekuensi pengiriman dengan percepatan layanan ekspor.
“Selain itu, Kementan juga mendorong peningkatan frekuensi pengiriman, peningkatan volume ekspor dan menambah negara mitra dagang melalui kerjasama perjanjian sanitary and phytosanitary dengan negara mitra,” ujar dia dalam acara Diskusi Webminar Forum Wartawan Pertanian dengan tema “ Ekspor Pertanian, Strategi dan Peluang” di Jakarta, Rabu (25/11).
Eksportir Tanaman Hias Ricky Subagia mengatakan bahwa ekspor pertanian semakin mudah dengan adanya kebijakan Badan Karantina Pertanian, di atas lahan seluas 250 meter persegi, ia telah membudidayakan tanaman hias seperti philoderon, calathea dan adenium.
Dan tanaman hias tersebut sudah diekspor ke Jerman, Kanada, Belgia dan Amerika Serikat, dalam satu bulan volume ekspor mencapai 1.000-2.000 tanaman hias berbagai jenis.
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB, Sahara mengatakan sektor pertanian sangat tangguh di tengah pandemi dan ia menyarankan agar pemerintah memperkuat dwelling time di pelabuhan untuk memperkuat ekspor.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily