

Kepala Perum Bulog Divre Jatim Khozin (kanan) saat berada di Gudang Ipanganan.com di Komplek Pergudangan Banjar Kemantren, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Foto: Amrozi Amenan
Bulog Jatim Penuhi Kebutuhan Pangan Lewat Ipanganan
Amrozi Amenan (ros_amrozi@yahoo.com)
SURABAYA, investor.id - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur menjamin ketersediaan pangan masyarakat Jawa Timur yang kini mengurangi kegiatan di luar rumah untuk menghadapi penyebaran wabah Covid-19 lewat situs belanja online, Ipanganan.com.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Khozin mengatakan Bulog mendukung penuh atas keputusan pemerintah untuk melarang masyarakat beraktivitas di luar rumah akibat merebaknya virus korona atau Covid-19 di Indonesia. Dukungan itu diwujudkan dengan kesiapsiagaan Bulog untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat , termasuk dengan melakukan pengiriman sampai di rumah konsumen.
"Melalui situs belanja ipanganan.com, masyarakat bisa melakukan pemesanan sejumlah kebutuhan pokok, utamanya beras. Jadi tidak perlu kuatir dengan kebutuhan pangan," ujar Khozin di Sidoarjo, Jumat (27/3/2020).
Khozin menyatakan, ipanganan,com menyediakan berbagai kebutuhan pangan secara online yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat di Jawa Timur. Bulog Jatim sendiri mulai memperkenalkan layanan belanja online tersebut ke masyarakat Jatim sejak dua bulan lalu.
Namun, sejauh ini masih belum banyak yang mengetahuinya, sehingga penjualan untuk belanja online itu di Jatim saat ini rata-rata Rp 3 miliar per hari, yang jauh lebih rendah dibanding DKI Jakarta yang sudah tembus sekitar Rp 30 miliar per hari.
"Makanya kami berusaha mempromosikan agar lebih banyak masyarakat Jatim yang mengetahuinya. Karena ini sangat membantu, utamanya di saat merebaknya wabah Covid-19 dan imbauan untuk di rumah saja," ujarnya.

Dikatakan, untuk layanan ipanganan.com, Bulog Jatim bekerjasama DKI Jakarta, Semarang, Bandung, Jogjakarta, Medan dan Sulawesi Selatan.
"Kami saling mengisi. Kalau misal ada produk Jatim yang tidak diproduksi oleh DKI Jakarta ya kita menyuplai ke sana, seperti beras bumbu dan beras merah, begitu juga sebaliknya. Ada beberapa jenis beras dari Jakarta yang juga disuplai ke sini," katanya.
Untuk beras, saat ini ada sekitar 17 jenis yang dijual, mulai dari beras medium hingga premium. Selain itu, juga ada beras fortivikasi, yaitu beras yang sudah diberi tambahan vitamin. Beras ini sangat cocok untuk mengatasi kasus sunting atau kurang gizi karena telah dicampur dengan kermil.
"Beras ini banyak pesanan untuk bantuan sosial di Malang dan Tulungagung karena sangat cocok untuk mengatasi kasus kurang gizi," terang Khozin.
Khozin juga menjelaskan, bahwa pasokan beras di Jatim cukup aman. “Di Jatim ada sekitar 411 ribu ton beras medium. Jadi tidak khawatir karena stok cukup hingga lebaran dan sampai dengan musim panen. Di sini juga ada packaging. Jika ada order langsung diantarkan ke tempatnya," jelasnya.
Kemudian soal pasokan gula, Khozin menyatakan Bulog Jatim telah melakukan operasi pasar bekerjasama dengan dua kelurahan, salah satunya di Banjar Kemantren, Sidoarjo, Jawa Timur, dengan harga Rp 10.500 per Kilogram.
"Kami akan layani, kami kirim ke sana seharga Rp 10.500 dengan jaminan tidak ada kerumunan warga, sebagai antisipasi jangan sampai terjadi penyebaran virus korona," tuturnya.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily