JAKARTA, investor.id - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan enam bulan ke depan merupakan periode krusial bagi Indonesia dalam proyek pendanaan transisi energi melalui skema JETP (Just Energy Transition Partnership).
Bhima menjelaskan Indonesia memperoleh komitmen pendanaan transisi energi yang cukup besar pada saat pergelaran KTT G20 di Bali dan yang paling disorot yakni skema JETP
dan ETM dengan total komitmen masing-masing sebesar US$20 miliar atau Rp 310 triliun dan US$ 250-300 juta atau setara Rp 3,87 triliun.
Baca juga: Pembebasan Lahan PSN, LMAN Salurkan Rp 101,36 Triliun Dana APBN
"Periode 6 bulan pertama dalam JETP sangat krusial, karena penyusunan sekretariat terkait dengan keterlibatan masyarakat atau publik dan pelaku usaha," ucapnya dalam keterangannya yang dikutip Jumat (18/11/2022).
Bhima menjelaskan, dalam penyusunan 6 bulan ini diharapkan partisipasi publik terutama pihak yang terdampak dari transisi energi menjadi prioritas pemerintah seperti pekerja, dan kelompok masyarakat rentan. Hal ini agar sesuai prinsip transisi berkeadilan just transition.
Baca juga: Bukan 13%, Kadin DKI Sebut Kenaikan UMP Logis Kisaran 2,23%
Lebih lanjut dia juga meminta susunan board, direksi atau komisaris PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk mengakomodir perwakilan masyarakat yang terdampak oleh transisi energi dalam penyusunan rencana aksi pendanaan ini.
“Karena khawatir selama proses penyusunan program yang didanai dengan uang sebanyak itu dilakukannya secara kurang transparan atau partisipatif,” ujar Bhima.
Baca juga: Sistem TOS JICT Eror, ALFI Minta Layanan Kapal Dialihkan ke Terminal Lain
Selain pendanaan skema JTEP, Indonesia memperoleh komitmen pendanaan transisi energi melalui skema ETM dari Asian Development Bank (ADB) yang merupakan terobosan dalam mitigasi perubahan iklim.
"Namun perlu dicermati beberapa persoalan yang bersifat teknis, karena bentuk JETP adalah pinjaman, maka perlu ada transparansi terkait proyek yang akan didanai secara rinci kepada publik dan perlu keterlibatan publik menjadi isu yang sentral, termasuk pembelajaran dari pengalaman JETP di Afrika Selatan," pungkasnya.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS