

Kebangkitan Umkm Untuk Mendorong Perekonomian Nasional webinar kerjasama Majalah Investor dengan Kementerian BUMN RI , Kementerian Koperasi dan UKM RI dan di dukung oleh BRI, WIKA, PLN, TELKOM, ASKRINDO, JAMKRINDO, PP dan WASKITA KARYA
Dirut BRI Sunarso: Terbesar, UMKM Kontribusi PDB 60,9%
Nida Sahara ( nida.sahara@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id - Concern Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat besar. Pasalnya, kontribusi UMKM terhadap PDB masih yang terbesar di antara entitas bisnis lainnya mencapai 60,9%.

Demikian dikemukakan Direktur Utama BRI Sunarso dalam Webinar Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional kerja sama Majalah Investor dengan Kementerian BUMN RI , Kementerian Koperasi dan UKM RI dan di dukung oleh BRI, WIKA, PLN, Telkom, Askrindo, Jamkrindo, PP, dan Waskita Karya, di Jakarta, Seninn (18/1/2021).

“Struktur usaha di Indonesia 99% entitas bisnis kelasnya masih UMKM, 0,01% berupa korporasi besar, lebih spesifik lagi, 98,68% itu mikro, kecil itu 1,22%, menengah 0,09%, begitu piramidanya. Peranannya, meskipun jumlahnya 99% tapi pengaruhnya terhadap PDB 60,9%, itu juga signifikan, yang lain 39% disumbang dari korporasi besar, peranan pemerataan dominan di situ, yang fantastis 97% tenaga kerja di tampung di UMKM, ini paling strategis,” katanya.

Sunarso mengatakan, melihat tiga krisiss yang terjadi sebelum ini yang terdampak duluan terimbas adalah korporasi.
Namun pada krisis 2020 karena bukan moneter, finansial, atau ekonomi tetapi akibat pandemi, tidak pandang bulu seluruh sektor terdampak. “Yang rentan dari sisi permodalan adalah UMKM, kalau cadangan kena, sementara tidak bekerja itu yang membuat UMKM sangat terpukul dibandingkan korporasi karena masih punya cadangan, UMKM cepat kenanya tapi jika aktivitas pulih dia cepat juga pulihnya,” jelas Sunarso..

Sunarso menyatakan Indonesia masih bisa bersyukur karena konsumsi tidak sedrop negara lain. Lantas bagaimana menggerakkan ekonomi ini bagaimana? Dalam situasi seperti ini kembali lagi, tandas dia, penyerapan UMKM tenaga kerja itu lah yang dominan.

“Tugas negara adalah mensejahterakan rakyat dengan memberikan pekerjakan. Tetapi pekerjaan pun tidak bekerja jadi berikan stimulus, untuk mengangkat kembali ekonomi bisa dengan investasi pemerintah, yang paling dibutuhkan adalah belanja pemerintah, subsidi, banpres, itu belanja. Dan apabila tidak dua-duanya maka bank didorong memberikan kredit yang berisiko dan dijamin APBN, itu stimulus yang diberikan,” katanya.

“Inilah berbagai kebijakan pemerintah, bagi kami perbankan BRI Himbara gimana kita segera cepat merespon ini membantu menyalurkan stimulus ini supaya cepat sampainya dan tepat,” ujarnya.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily