

Mentan Syahrul yasin Limpo memberikan sambutan di Acara syukuran ulangtahun ke-20 DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Foto: Apkasindo
Mentan Jamin Stok Bahan Pokok Selama Nataru Aman
Novy Lumanauw (novy@investor.co.id)
JAKARTA, Investor.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjamin ketersediaan bahan pokok selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Saat ini, Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.
“Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi, ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging, dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insya Allah, 11 komoditas ini aman sampai akhir tahun,” ujar Mentan, mengutip laman Sekretariat Kabinet, Kamis (24/12/2020).
Sebanyak 11 bahan pokok dasar itu terdiri atas beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, daging sapi, daging kerbau, ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng.
Mentan mengatakan, kecukupan 11 bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kementerian Perdagangan di bawah koordinasi langsung Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
“Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga strategis. Karena itu, saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah, kita terus melakukan koordinasi antarlembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog, atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital,” kata dia.
Mentan menyampaikan, selama ini, pihaknya rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan, apalagi soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia. “Makanya ini harus ter-mapping dan kita tidak boleh berbeda data dengan bulog atau dengan kementerian lain,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menambahkan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan baik. Bahkan, kata Buwas, Bulog terus memantau jalanya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.
“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok Tanah Air. Jadi, kami mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah, kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya, kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud memastikan, saat ini, Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19.
“Defisit pangan alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan, dengan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kami meminta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu, Bulog harus segera melakukan penyerapan,” katanya.
Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait