

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Foto: BeritasatuPhoto/Uthan A Rachim
Pertamina Pakai Listrik Energi Terbarukan di Seluruh Operasinya
Retno Ayuningtyas (retno.ayuningtyas@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id – PT Pertamina (Persero) berencana mengubah seluruh konsumsi listrik untuk kegiatan operasinya sebesar 1,5 gigawatt (GW) menjadi bersumber dari energi terbarukan. Langkah ini guna meningkatkan kompetensi perseroan dalam menggarap bisnis energi terbarukan, khususnya surya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan, pihaknya telah mengidentifikasi pemakaian setrum dalam bisnis perseroan dari hulu hingga hilir mencapai 1,5 GW. Pihaknya berupaya agar konsumsi listrik untuk operasi ini ke depannya dapat menggunakan listrik energi terbarukan. Artinya, pihaknya akan membangun PLTS di seluruh fasilitas produksi dan distribusi.
“Kami bisa bangun panel surya di semua kilang untuk menjadi bauran energi di sana, dan juga di terminal bahan bakar minyak (BBM),” kata dia dalam peresmian PLTS Atap di 63 SPBU perseroan secara daring, Jumat (18/2). Langkah ini dimulai dengan memasang PLTS Atap di 63 SPBU dan akan diperluas mencakup seluruh 7.000 SPBU.
Dia menjelaskan, dalam mengembangkan energi terbarukan, strategi perseroan yakni dimulai dari pasar internal. Pasalnya, PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Subholding Listrik dan Energi Terbarukan Pertamina, yang ditugasi mengembangkan energi hijau ini merupakan perusahaan baru. Dengan menggarap pasar internal, kemampuan PPI diharapkan semakin kuat dan mampu membantu pengembangan energi terbarukan nasional.
“Dengan memulai dari halaman kami sendiri dan dengan kapasitas cukup, kami harapkan competitiveness ini bisa terjadi karena economic scale bisa terpenuhi,” jelas Nicke.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong Pertamina untuk merealisasikan konversi konsumsi listriknya menggunakan energi terbarukan. Pasalnya, jika terealisasi, langkah Pertamina itu bakal berkontribusi besar dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Untuk itu, program ini harus terus dilakukan. Dan ini bukan Pertamina saja, tetapi bisa diikuti BUMN lainnya,” tegas dia.
Dia menjelaskan, perusahaan energi besar dunia sudah menggeser bisnisnya dari energi fosil ke energi bersih dan rendah emisi. Pertamina sudah seharusnya mengikuti tren ini untuk meningkatkan pengaruh perusahaan dibanding perusahaan energi dunia lainnya. Sejauh ini, Pertamina telah berhasil mengembangkan energi panas bumi, biogas, dan biodiesel.
“Ini harus dikembangkan karena kita punya sumber daya yang memadai. Untuk itu, Pertamina perlu kerja sama dengan perusahaan energi dalam negeri lainnya, seperti PT PLN (Persero), sehingga bisa tumbuh bersama,” ungkap Arifin.
Editor : Retno Ayuningtyas (retno.ayuningtyas@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily