JAKARTA, investor.id - Harga minyak mentah naik sedikit pada Selasa (24/1/2023). Terdorong pasar yang berfokus pada prospek pemulihan permintaan dari importir utama Tiongkok setelah melonggarkan pembatasan wilayah dan sanksi terhadap Rusia masih menjadi fokus pasar.
Baca juga: Khawatir Propespek Pemulihan Ekonomi Tiongkok, Harga Minyak Berpotensi Melemah
Tim Research and Development ICDX mengatakan, dolar AS bergerak melemah di zona 101 ditengah ekspektasi Federal Reserve akan menerapkan kenaikan suku bunga kecil minggu depan meskipun tetap berkomitmen untuk menjinakkan inflasi. “Pelemahan kinerja dolar AS membuat dolar terasa lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya mendukung aksi beli minyak sehingga membawa kenaikan harga minyak,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Selasa (24/1/2023).
Di Amerika Serikat, Tim Research and Development ICDX menyebut, nilai minyak mentah sebagian besar telah menguat selama satu setengah minggu terakhir karena permintaan yang kuat untuk ekspor, bersamaan dengan konsumsi domestik yang lebih tinggi, menarik harga naik Tiongkok, importir minyak mentah terbesar dunia, mulai membatalkan kebijakan nol-Covid pada awal Desember dalam perkembangan yang diharapkan oleh Badan Energi Internasional (IEA) akan meningkatkan permintaan minyak global.
Baca juga: Harga Minyak Bervariasi
“Selain itu, lalu lintas Tiongkok menunjukan kepadatan setelah pembukaan wilayah di tengah harapan pemulihan pada ekonomi Tiongkok,” tambah Tim Research and Development ICDX.
Pada saat yang sama, Tim Research and Development ICDX menyebut, pelaku pasar masih berfokus pada larangan Uni Eropa terhadap impor minyak mentah Rusia yang mulai berlaku pada bulan Desember akan diperluas untuk mencakup bahan bakar olahan mulai 5 Februari, dan diperkirakan akan semakin memperketat pasokan dari Rusia, dimana Rusia terus menjadi pemasok minyak utama ke India pada bulan Desember, mengirimkan rekor pengiriman 1,25 juta barel per hari (bpd).
Baca juga: Minyak Lagi-lagi Naik Lebih Dari 1%
Data pemerintah India menunjukan Impor minyak mentah India naik ke level tertinggi lima bulan pada Desember, karena potongan harga dari Rusia. Menurut data dari Petroleum Planning and Analysis Cell, Impor minyak mentah untuk bulan tersebut naik 2,7% dari November menjadi 19,52 juta ton, secara tahunan, impor turun 0,7% di bulan Desember.
“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 83 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 79 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS