

Emas batangan. Foto ilustrasi: ISTIMEWA
Koreksi Emas Lanjut, Beralih ke Aset Berisiko
Listyorini (listyorini205@gmail.com)
Investor.id – Emas terus merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kerugian besar untuk hari kedua beruntun. Investor untuk berbondong-bondong beralih ke aset-aset berisiko seperti saham yang mendapat katalis dari kemajuan vaksin dan harapan ekonomi yang didorong oleh transisi Gedung Putih.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, anjlok US$ 33,2 dolar AS atau 1,81% dan ditutup pada US$ 1.804,60 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (23/11/2020), emas berjangka terperosok US$ 34,6 atau 1,85%.
"Optimisme pemulihan ekonomi yang didorong sentimen vaksin telah mengambil beberapa status safe haven menjauh dari pasar emas," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Indeks Dow menembus 30.000 poin untuk pertama kalinya saat investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang cepat menyusul kemajuan vaksin virus corona (Covid-19) dan setelah Presiden terpilih AS Joe Biden bergerak lebih dekat untuk mengambil kendali kekuasaan pada Januari dengan persetujuan resmi.
“Pengubah permainannya adalah kemampuan semua vaksin untuk menunjukkan janji yang baik,” kata Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero. Menurut dia, akan menjadi pendakian panjang untuk mendapatkan emas dalam keadaan ini.
Faktor lain yang mendorong investor beralih ke saham adalah mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Investor melihat Yellen sebagai kekuatan untuk lebih banyak tindakan fiskal guna memerangi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.
Emas, perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang dan inflasi, masih naik lebih dari 19% tahun ini, terutama didorong oleh stimulus global yang dipicu oleh pandemi.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 33,3 sen atau 1,41% menjadi US$ 23,3 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$ 26,6 atau 2,85% menjadiUS$ 958,3 per ounce.
Editor : Listyorini (listyorini205@gmail.com)
Sumber : Investor Daily