

Salah satu usaha UMKM. Foto ilustrasi: Beritasatu.com/Joanito De Saojoao
Studi Lazada: 87% UMKM Indonesia Belum Terdigitalisasi
Emanuel Kure (emanuel.kure@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id - Sebanyak 87% Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia belum terdigitalisasi. Data ini merupakan hasil studi Lazada, bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce”.
Selain itu, sebanyak 65% UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka. Sementara itu, 92% dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform eCommerce sepakat e-Commerce sangat membantu kebutuhan logistik mereka.
Studi dilaksanakan dengan dukungan dari YCP Solidiance, konsultan manajemen ternama di Asia, dan bertujuan untuk menjalankan misi dukung pemerintah Indonesia memberdayakan bisnis dan individu dalam menjalankan transformasi digital dan bertumbuh dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.
“Misi Lazada adalah untuk mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi. Hasil studi ini membantu kami memahami dukungan apa yang dapat kami lakukan untuk mendorong bisnis, khususnya UMKM, bertransformasi menuju penerapan ekonomi digital melalui dukungan teknologi canggih seperti solusi logistik yang holistik, pemberdayaan data, serta ekosistem eCommerce yang kami miliki,” kata Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia melalui siaran pers, Rabu (10/2).

Dalam Studi Lazada yang dilakukan pada kuartal keempat tahun 2020 ini, perusahaan dan UMKM yang sudah terdigitalisasi merujuk pada perusahaan dan UMKM yang setidaknya sudah menggunakan platform e-Commerce sebagai salah satu strategi bisnisnya.
Studi menunjukkan digitalisasi melalui e-Commerce mendorong inklusi digital UMKM melalui penyediaan akses ke berbagai fitur digital. Saat ini, kemudahan akses digital pada e-Commerce ini baru dinikmati 13% UMKM di Indonesia.
Selain merasakan sistem logistik yang efektif, 94% dari UMKM yang telah terdigitalisasi ini juga merasakan manfaat program marketing dari e-Commerce.
“Kemudahan bisnis melalui e-Commerce juga dirasakan dari sisi teknologi, inovasi produk, akses pendanaan, infrastruktur dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga manajemen pelanggan dan akses pasar,” ungkap Monika.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily