JAKARTA - Pengembangan
kilang lama dan pembangunan kilang baru PT Pertamina (Persero) membutuhkan
investasi besar dan teknologi tinggi. Jika kedua prasyarat itu belum terpenuhi,
maka bisa saja Pertamina mengundang investasi asing. Dengan demikian, selain
akan terjadi alih teknologi, proyek kilang juga akan membuka lapangan
kerja.
Demikian pandangan yang disampaikan
Dirgo Purbo, pengamat energy security,
dan Harry Poernomo, anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi Gerindra, di
Jakarta, Jumat (19/5).
Dalam diskusi bertema “Kedaulatan Energi Kita”, Dirgo Purbo mengatakan
pemerintah sebetulnya sudah memikirkan swasembada bahan bakar minyak. “Di
jaman Orde Baru, pemerintah sempat merencanakan empat kilang minyak baru, EXOR
1 , 2, 3, dan 4. Dari empat rencana ini, hanya satu yang dibangun oleh
pemerintah, yaitu Kilang Balongan pada tahun 1994. Artinya sudah 20 tahun lebih
kita tidak membangun kilang baru”, ujar Dirgo.
Proyek Exor tersebut kurang berhasil antara lain karena pemerintah
kesulitan memperoleh bahan baku, yakni minyak mentah (crude oil) untuk memasok kilang.
Bagi Dirgo, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang dari tahun
ke tahun semakin meningkat, tidak ada jalan lain pemerintah melalui PT
Pertamina harus membangun kilang baru. “Yang membangun kilang tidak harus PT
Pertamina. Boleh-boleh saja swasta, lokal maupun asing yang membangun kilang”.
Sementara itu, Harry Poernomo yang pernah menjabat sebagai Direktur Hilir PT
Pertamina (Persero) mengatakan persoalan yang harus diperhatikan oleh PT
Pertamina dalam membangun kilang adalah jaminan pasokan minyak.
“Kita di Komisi VII DPR RI mendukung
langkah PT Pertamina mengembangkan kapasitas kilang yang sudah ada dan
membangun kilang baru. Yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan
jaminan pasokan minyak mentahnya? Kita sangat tergantung dengan pasokan minyak
mentah dari luar. Jika terjadi gejolak politik atau terjadi bencana alam di
negara pemasok, akan mengakibatkan pasokan minyak mentah terganggu. Di sini lah
pentingnya jaminan pasokan minyak mentah jika PT Pertamina mau membangun kilang
baru”, ujar Harry
Harry juga menyoroti mengenai pendanaan pembangunan kilang minyak. Menurut
Harry, sebaiknya, dana yang digunakan untuk membangun kilang tidak berasal dari
APBN. Menurut Harry, dana dari APBN sebaiiknya dimanfaatkan untuk proyek lain.
“Kita bisa undang investor asing untuk bersama-sama PT Pertamina membangun
kilang minyak baru”. (is)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)