Pandemi Covid-19, Dana Remitansi Tahun Ini Turun 20%

Jakarta, investor.id-Pandemi Covid-19 menyebabkan dana remitansi (transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya) menurun. Bank Dunia memperkirakan pengiriman uang atau remitansi global tahun ini turun hingga 20%, hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Dana remintansi tenaga kerja Indonsia (TKI) pada 2016 mencapai Rp 119 triliun, pada 2017 sebesar Rp 108 triliun, pada 2018 sebesar Rp 128 triliun, dan pada 2019 sebesar Rp 138 triliun.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI ) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menuturkan, selain uang yang mengalir dari kota ke daerah juga ada dana remitansi kiriman uang TKI ke Tanah Air yang biasanya juga jumlahnya sangat besar saat momentum Idul Fitri. “Remitansi yang dikirim TKI kepada keluarga mereka di Indonesia itu bertujuan supaya keluarga dapat merayakan Lebaran membeli berbagai kebutuhan pangan dan sandang. Biasanya, remitansi menjelang Lebaran akan lebih besar daripada bulan-bulan biasanya. Bank Dunia memprediksikan remintansi global tahun ini turun tajam hingga 20%,” kata dia, kemarin.
Penurunan itu terjadi sebagai dampak Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan upah dan rentan kehilangan pekerjaan akibat sinyal perlambatan, kelesuan serta fluktuasi pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang banyak pekerja migran Indonesia (PMI), seperti Hong Kong, Korea, Malaysia, dan Timur Tengah. Survei Bank Dunia menyebutkan, ada 9 juta TKI di luar negeri, jika menjelang Lebaran tahun ini mengirimkan rata-rata Rp 1 juta saja maka daerah akan menerima aliran tambahan sekitar 9 triliun. “Namun dipastikan bahwa remintansi dana PMI Lebaran tahun ini juga mengalami penurunan tajam,” kata Sarman.
Dengan pandemi Covid-19 yang melanda negara tempat TKI bekerja tentu para TKI juga akan lebih hemat dan punya hitung-hitungan untuk mengirimkan uang ke keluarganya di kampung. Bahkan, data dari Kemenaker menyebutkan bahwa sudah hampir 34 ribu TKI dari Malaysia pulang akibat kebijakan lockdown yang diterapkan di negara tersebut dan berpotensi semakin bertambah. “Dengan kondisi itu, pelaku usaha sangat berharap pemerintah benar-benar mampu mengendalikan dan mematikan penyebaran Covid-19 secepatnya melalui regulasi dan kebijakan yang konsisten, memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, dan menerapkan standar protokol yang jelas dan tegas sehingga badai ini cepat berlalu, dunia usaha dapat aktif dan bergairah kembali,” ujar dia.
Editor: Tri Listiyarini (tri_listiyarini@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023
Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis
Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023
Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-UniverseKinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target
optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggiPerempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri
Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.Tag Terpopuler
Terpopuler
