JAKARTA, investor.id - Wakil Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Ahmad Siddik Badruddin mengungkapkan, fenomena bank digital merupakan jawaban atas peluang besar di era digitalisasi saat ini. Dengan maraknya bank digital yang ada, diperkirakan volume transaksi mobile banking tahun ini bisa meningkat mencapai Rp 32 ribu triliun.
"Dari opportunity, tahun 2020 volume transaksi digital banking itu Rp 27 ribu triliun, tahun ini diharapkan tumbuh 19% menjadi Rp 32 ribu triliun. Sehingga, ke depannya akan terus meningkat usaha bank untuk memberikan layanan lebih luas melalui bank digital," ungkap Siddik dalam diskusi Financial Innovation bertajuk Kunci Sukses Membangun Bank Masa Depan, live di BeritasatuTV, Selasa (24/8).

Pihaknya juga menyebut, diharapkan hadirnya bank digital dapat memperluas inklusi digital bagi masyarakat yang belum terlayani oleh bank tradisional.
Siddik menyampaikan, sampai saat ini terdapat 195 juta penduduk Indonesia yang sudah mengakses internet melalui perangkat mobile. Kemudian, sebanyak 130 juta penduduk aktif melakukan pembayaran digital melalui mobile device.
"Akan tetapi, yang dapat akses perbankan baru 42 juta penduduk, masih ada 139 juta penduduk unbanked dan underbanked yang belum dilayani perbankan. Diharapkan bank digital bisa bantu proses financial inclusion," papar Siddik.
Menurut Siddik, hal tersebut tercantum dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Bank Umum, di mana bank digital disyaratkan oleh regulator memberikan kontribusi pada peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS