JAKARTA, investor.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berupaya menekan biaya dana (cost of fund/CoF) sebagai salah satu bentuk transformasi neraca keuangan (balance sheet) menjadi lebih sehat. Dengan sejumlah inisiatif yang telah dilakukan, CoF BRI kini mampu susut menjadi 1,7%.
Direktur Utama BRI Sunarso menerangkan bahwa BRI telah lama diguyur kejayaan. Tapi, berkah itu tidak membuat perusahaan menjadi malas untuk berubah. Berbagai tantangan sudah seharusnya direspons tepat sasaran.
Baca juga: Sunarso: Pertumbuhan Kredit BRI Anti Krisis
Sebelum 2014, kata dia, tingkat bunga efektif KUR bisa mencapai 22%. Besaran itu berubah seiring rezim baru yang mendorong tingkat bunga efektif KUR menjadi 14%. Karena itu, transformasi menurunkan rasio CoF dibutuhkan agar pos pendapatan tidak ikut tergerus.
"Maka cabang dan kantor wilayah, semuanya saya haramkan mengurus dana kelembagaan atau korporasi. Semua itu ditarik ke kantor pusat. Sehingga yang urus itu sedikit dengan biaya rendah. Jadi, dananya mahal tapi biayanya murah, kalau dijumlah maka ketemu di tengah-tengah. Sumber daya yang banyak di daerah hanya boleh cari dana dari ritel, ritel, dan ritel," ungkap Sunarso pada acara Halal Bi Halal bersama pemimpin redaksi di Jakarta, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: BRI (BBRI) Permudah Pegawai Ajukan Pinjaman Lewat BRIguna Digital
Dia menegaskan, BRI tidak menghitung peningkatan performa bagi sumber daya di daerah yang hanya mencari dana mahal. Dengan pendekatan tersebut, pergerakan mencari dana dari segmen ritel pun dinilai dapat berlangsung baik "Alhamdulillah, CoF turun mencapai yang terendah sepanjang sejarah BRI yakni 1,7%," imbuh Sunarso.
Selain menekan biaya dana, Sunarso menilai, sebenarnya BRI tanpa mencari pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dan hanya menjalankan fungsi intermediasi sudah bisa meraup laba besar. Tapi, pandangan kolot itu mesti disingkirkan melihat potensi besar transaksi dari segmen ritel.
"Jadi laba kita dipasok tiga komponen income, yakni asset spread, liabilities spread, dan fee based income. Itulah yang membuat BRI bisa menghasilkan laba tiga bulan (tahun ini) Rp 12,2 triliun, tumbuh 78,1%," ujarnya.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait