JAKARTA, investor.id - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menuturkan, tarif transfer antarbank melalui BI-Fast sebesar Rp 2.500 yang berlaku saat ini merupakan harga maksimal. Karenanya, ada beberapa bank yang memberi promo dengan menggratiskan.
Ia pun tak memungkiri adanya peluang untuk menurunkan biaya transfer tersebut setelah dilakukan review berkala oleh Bank Indonesia. “Kami nanti mungkin, dalam ketentuan kita disebutkan melakukan review berkala. Jadi nanti pada saatnya hal ini (Rp 2.500) bisa diturunkan,” ujar dia dalam acara Akselerasi Implementasi BI-Fast di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Filia mengungkapkan, pihaknya menargetkan transaksi BI-Fast akan mencapai Rp 811 triliun sepanjang tahun ini. “Kami menargetkan, kami memproyeksikan Rp 811 triliun sampai akhir tahun. Hopefully akan tercapai,” kata
Sementara hingga 29 Mei 2022, transaksi BI-Fast telah mencapai Rp 320,6 triliun dari 85,3 juta transaksi. Untuk periode selama Ramadan dan libur Idulfitri yaitu 3 April sampai 8 Mei 2022, transaksi BI-Fast mencapai 27,6 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp 107,4 triliun.
Tak hanya itu, rata-rata harian volume transaksi selama Ramdan dan libur Idul Fitri juga naik 29% menjadi 767.169 transaksi yang lebih tinggi dibanding rata-rata harian Maret 2022 sebanyak 596.771 transaksi.
Filia mengaku optimistis target transaksi Rp 811 triliun akan tercapai mengingat biaya transfer antarbank melalui BI-Fast lebih hemat yaitu Rp 2.500 sehingga sangat menguntungkan termasuk bagi para pelaku UMKM.
“Biasanya kita melakukan online transfer Rp 6.500 sekarang hanya Rp 2.500 jadi perbedaannya Rp 4.000. Kalau untuk UMKM itu terasa banget, kalau dia melakukan pembayaran 10 kali sehari,” jelas dia.
Editor : Nasori (nasori@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS