Rabu, 29 Maret 2023

BI Prediksi Transaksi E-commerce Capai Rp 572 Triliun di 2023

Pudjatari
30 Nov 2022 | 16:08 WIB
BAGIKAN
Nasabah melakukan pengisian uang elektronik melalui aplikasi di smartphone. Foto ilustrasi:  Investor Daily/David Gita Roza
Nasabah melakukan pengisian uang elektronik melalui aplikasi di smartphone. Foto ilustrasi: Investor Daily/David Gita Roza

JAKARTA, Investor.id - Bank Indonesia (BI) merilis proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2023. Ekonomi keuangan digital diperkirakan meningkat pesat dengan transaksi uang elektronik diprediksi mencapai Rp 572 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, transaksi ulang elektronik di tahun 2023 diprediksi diprediksi meningkat menjadi Rp 508 triliun dan perbankan digital mencapai lebih dari Rp 67 ribu triliun.

Guna menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia, menurut dia, BI akan membangun sejumlah program pengembangan rupiah digital. Pertama, BI akan memperluas dan menerapkan standar nasional sebagai satu bahasa layanan sistem pembayaran. Perry menyebut layanan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) akan diperluas hingga mencapai target 45 juta.

Advertisement

BI juga akan mendorong kolaborasi bank desa dengan industri, mengkonsolidasi industri sistem pembayaran nasional secara end-to-end dan mengenjot digitalisasi perbankan. BI juga akan mendorong e-commerce untuk meraih status unicorn. “Membangun unicorn-unicorn Indonesia yang sehat, kompetitif, dan inovatif,” tutur Perry.

Dalam acara Pertemunan Tahunan Bank Indonesia (PBTI) 2022 yang digelar di JCC Senayan Jakarta pada Rabu (30/11/2022), BI meluncurkan white paper atau panduan pengembangan Central Bank Digital Currency (CDBC) atau rupiah digital. Proyek yang dinamai proyek garuda ini merupakan tanda kesiapan Indonesia untuk menyusul negara-negara yang telah mengimplementasikan alat pembayaran digital yang sah.

Perry mengungkapkan, proyek rupiah digital ini akan diimplementasikan dalam tiga tahap. Pertama, dengan memulai implementasi wholesale CBDC untuk model bisnis penerbitan, pemusnahan, dan transfer antarbank dengan rupiah digital. Kedua, model akan diperluas menjadi pengembangan model bisnis operasi moneter dan pasar uang. Ketiga, integrasi W-CBDC dengan retail CBDC secara end-to-end.

Bank Indonesia (BI) menggelar pertemuan tahunan Bank Indonesia (PBTI) 2022. Mengusung tema Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju, BI merilis proyeksi ekonomi Indonesia tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diprediksi masih berada dalam kategori cukup baik, yakni 4.5% hingga 5.3%. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 diprediksi meningkat menjadi 4.7% sampai 5.5%.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 50 menit yang lalu

Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran 

Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.
Business 54 menit yang lalu

Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik

Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.
Market 1 jam yang lalu

Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.
National 2 jam yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Copyright © 2023 Investor.id