Selasa, 28 Maret 2023

Indonesia Memiliki Keunggulan pada Masa Tech Winter, Ini Penyebabnya...

Indah Handayani
13 Des 2022 | 15:45 WIB
BAGIKAN
Fintech. Foto ilustrasi: IST
Fintech. Foto ilustrasi: IST

JAKARTA, investor.id – Sepanjang 2022, ekonomi global mulai mengalami penurunan yang diikuti oleh ancaman resesi. Imbasnya, perusahaan teknologi mulai mengalami pertumbuhan yang lebih lambat karena konsumen menunda pengeluaran mereka dan menyebabkan perampingan tim atau disebut dengan tech winter. Meski demikian, Indonesia disebut memiliki keunggulan pada masa tech winter ini. Apa penyebabnya?

CEO dan Founder Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, saat dunia mulai pulih dari situasi ekonomi saat pandemi Covid-19, ekonomi global yang menurun kembali membawa semua untuk beradaptasi. “Ini adalah momentum untuk menjalin dan menguatkan kolaborasi dengan berbagai sektor dan industri,” ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa (13/12/2022).

Menurut Jakob, Indonesia memiliki keunggulan pada masa tech winter di mana 179 juta orang memiliki smartphone, jumlah yang diperkirakan akan meningkat menjadi 239 juta pada tahun 2026. Angka ini diprediksi menjadi potensi sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan digitalisasi, khususnya untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Advertisement

Jakob menambahkan, besarnya angka penetrasi pengguna internet dan smartphone merupakan peluang yang membuka lebar pintu kesempatan untuk mengoptimalkan kolaborasi antar sektor. “Kolaborasi yang optimal tidak hanya mampu mempercepat inklusi keuangan, tapi dalam jangka Panjang juga dapat menjanjikan proses pemulihan ekonomi nasional yang stabil dan berkelanjutan,” papar Jakob.

Sementara itu, AVP of Synergy Ayoconnect Achmad Syarifuddin menambahkan, kerja sama sinergis merupakan salah satu strategi untuk mengatasi tech winter di tahun 2023. Untuk itu, ke depannya, Ayoconnect akan terus mendukung kolaborasi antar sektor, terutama dari sisi Open Finance.

“Banyak peluang yang bisa dioptimalkan melalui pengembangan Open Banking dan Open Finance, yang dapat membantu ekosistem finansial digital kami bertahan melalui tech winter yang akan dating,” tutupnya.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 10 menit yang lalu

Akhiri Penurunan Tiga Hari Beruntun, Harga CPO Rebound    

Harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives rebound pada perdagangan Senin (27/3/2023). Akhiri penurunan tiga hari beruntun.
Market 30 menit yang lalu

Mulai Bayar Utang, Waskita Precast (WSBP) Sehat?

Waskita Beton Precast (WSBP) menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama. WSBP sudah sehat?
Macroeconomy 35 menit yang lalu

Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean Akan Bahas Cryptocurrency

Pembahasan cryptocurrency bisa dilakukan secara paralel dengan dengan isu ekonomi digital.
Macroeconomy 45 menit yang lalu

Kerja Sama Budaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-RRT

Hubungan people to people movement akan membuat hubungan Indonesia dan Tiongkok negara berkelanjutan.
Market 50 menit yang lalu

WEHA Balikkan Rugi Jadi Untung Rp 19,9 Miliar

WEHA Transportasi Indonesia (WEHA) mampu membalikkan rugi menjadi untung Rp 19,9 miliar pada 2022.
Copyright © 2023 Investor.id