JAKARTA, Investor.id -  Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan Trisnabudi mengatakan jumlah pengguna platform Jenius yang teregistrasi mencapai angka 4,4 juta di akhir tahun 2022, menunjukan kenaikan sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,7 juta user. 

Menurut Irwan, tahun 2022 merupakan tahun yang positif dan menggembirakan dibandingkan tahun 2021. Tahun 2021 terjadi pandemi Covid-19 sehingga memberikan tantangan bagi perusahaan. "Namun justru di tahun 2022, we are back on track," paparnya dalam konferensi pers Kinerja Bank BTPN 2022 di Menara BTPN, Jakarta pada Selasa, (28/2/2023). 

Dikatakan, Bank BTPN melalui Jenius sukses meningkatkan penyaluran kredit sampai 208% atau setara Rp 1 triliun di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 325 miliar. 

Irwan menambahkan peningkatan kredit tersebut dikarenakan Perseroan tengah gencar memberikan kredit lewat produk Flexi Cash juga adanya penyaluran kartu kredit di akhir 2022. "Kami berharap ke depannya Jenius ini mampu berkontribusi lebih besar kepada perusahaan terutama soal penyaluran kredit khususnya kepada milenial yang baru memiliki produk lending," terangnya.

Sementara dari sisi dana pihak ketiga (DPK), pada Jenius juga tercatat tumbuh signifikan di tahun 2022. DPK Jenius tercatat Rp 23,6 triliun di tahun 2022 atau naik 52% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 15,6 triliun.

Untuk meningkatkan kinerja Jenius, Bank BTPN berencana mengembangkan fitur terkait valuta asing dengan menambah dua jenis valuta asing di samping tujuh yang sudah tersedia di Jenius. “Sejak November 2022, kami memberikan bunga 2% setahun untuk simpanan dalam mata uang dolar AS, yang akan ditambah menjadi 3 persen mulai 1 Maret 2023,” tukas Irwan.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2022, total kredit yang disalurkan Bank BTPN sebesar Rp 146,12 triliun atau tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 135,6 triliun. Hingga saat ini pertumbuhan kredit BTPN didominasi kredit korporasi. Namun, di tahun ini Perseroan berharap pertumbuhan kredit didukung semua segmen. 

Selain itu, laba bersih perseroan juga tumbuh 16% di tahun 2022. Kenaikan laba bersih  ini didukung dengan meningkatnya pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional perseroan naik 4% menjadi Rp 13,69 triliun dan biaya kredit turun 13% menjadi Rp 1,84 triliun. 

Perseroan juga menargetkan non performing loan (npl) di bawah 1,5%. Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menuturkan bahwa Bank BTPN akan tetap menjaga pertumbuhan dengan prinsip sehingga npl dijaga di bawah 1,5%-1,-7% di tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan, rasio npl berada di level 1,43% di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya 1,68%.

Editor: Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS