Jumat, 24 Maret 2023

Rasio Likuiditas BNI Capai 219%, Aman Terhadap Guncangan

Yurike Metriani
18 Mar 2023 | 11:10 WIB
BAGIKAN
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mampu mengelola likuiditas dengan baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mampu mengelola likuiditas dengan baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil.

JAKARTA, investor.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mampu mengelola likuiditas dengan baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. Selain itu, BNI juga mampu menjaga keuangan bank dalam kondisi likuid untuk memenuhi berbagai kebutuhan dana nasabah.

Hal tersebut tercermin dari liquidity coverage ratio (LCR) yang mencapai 219 persen dan net stable funding ratio (NSFR) yang berada di posisi 124,2 persen pada Desember 2022, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100 persen.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan BNI terhadap guncangan yang mungkin terjadi.

"Profil likuiditas kami sangat baik, jauh di atas persyaratan regulator," kata Okki pada Jumat (17/3).

Advertisement

Okki menjelaskan, sebagian besar pendanaan BNI terdiri dari pendanaan yang stabil yang bersumber dari dana pihak ketiga dan hanya kurang dari 10 persen yang berasal dari pendanaan wholesale seperti obligasi yang diterbitkan, pinjaman, dan deposito dari bank lain.

"Kepercayaan deposan terhadap BNI juga terjaga dengan pertumbuhan current account saving account (CASA) yang sehat, sehingga CASA ratio kami saat ini ada di kisaran 73 persen," tambahnya.

Selain itu, lanjut Okki, risiko tekanan pada aset juga sangat kecil karena hanya sebagian kecil dari aset produktif BNI yang merupakan surat berharga non-pemerintah.

Dari total portofolio bond yang dimiliki BNI saat ini, 95 persen merupakan obligasi pemerintah yang berisiko rendah dengan rata-rata tenor +/- 3 tahun.

"Kami akan terus menerapkan asas prudensial dalam operasional dan bisnis, sehingga dapat terhindar dari risiko-risiko berat di pasar global," paparnya.

Dari sisi permodalan, tambah Okki, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BNI saat ini di atas 20 persen (21,25 persen di bulan Februari 2023), jauh di atas ketentuan regulator dan jauh lebih baik dibandingkan dengan bank-bank global lainnya.

"LDR BNI dalam keadaan baik dan dikelola dengan hati-hati. Kami percaya bahwa model bisnis BNI sangat kuat," tutup Okki.

Editor: Yurike Metriani (yurikemetriani@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 17 menit yang lalu

STA Resources (STAA) Cetak Penjualan Rp 6 Triliun, Wilmar Pembeli Terbesar

Sumber Tani Agung Resources (STAA) atau STA Resources membukukan penjualan Rp 6 triliun, Wilmar menjadi pembeli terbesar.
Market 39 menit yang lalu

Pilarmas: IHSG Melemah Terbatas, Cuan Bakal Bertebaran pada Lima Saham Ini

Pilarmas mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, melihat IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas. Cuan bakal bertebaran pada lima saham
Market 1 jam yang lalu

Minyak Terpangkas 1% Tertekan Keputusan AS Soal Cadangan Strategis

Harga minyak terpangkas 1% pada Kamis (23/3/2023). tertekan pernyataan Menteri Energi AS bahwa pengisian ulang SPR memakan waktu lama
Market 1 jam yang lalu

Pandemi Covid-19 Berlalu, Adi Sarana Siapkan Capex Jumbo 

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan capex jumbo, Rp 1,5 triliun, tahun ini untuk menambah jumlah armada.
Market 2 jam yang lalu

MNC Sekuritas: IHSG Uji Rentang Ini, Intip Saham-Saham Calon Cuan di Hari Kejepit

MNC Sekuritas memprediksi IHSG hari ini uji rentang 6.693-6.731. Intip saham-saham calon cuan di hari kejepit ini. Salah satunya BBKP.
Copyright © 2023 Investor.id