

Seminar dan Bedah Buku BPJS Kesehatan Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional di Gedung Faculty Club Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat yang di moderator Pemimpin Redaksi Harian Suara Pembaruan Primus Dorimulu, Kamis, 10 Oktober 2019. Foto: Suara Pembaruan/Bhakti Hariani
BPJS Kesehatan Biayai 134 Juta Warga Miskin
Bhakti Hariani, Kamis, 10 Oktober 2019 | 14:18 WIB
DEPOK, investor.id - BPJS Kesehatan telah membiayai 134 juta warga atau penduduk miskin melalui segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Jumlah ini setara dengan 60% dari seluruh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibiayai BPJS Kesehatan.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional Ahmad Ansyori mengatakan, pemasukan yang didapat BPJS Kesehatan lebih sedikit daripada pengeluaran yang harus dibayarkan. Rasio klaim mencapai 116,65% dikatakan Ahmad menginformasikan adanya ketidakseimbangan antara pendapatan (iuran) dan pengeluaran (pembiayaan manfaat).

"Besaran iuran yang terlalu rendah dibandingkan besaran pengeluaran peserta per bulan per tahun memberikan andil terhadap defisit JKN," ujar Ahmad Ansyori dalam kegiatan Seminar dan Bedah Buku BPJS Kesehatan.

Seminar dan Bedah Buku yang bertemakan Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional tersebut digelar di Gedung Faculty Club Universitas Indonesia, Kamis (10/10/2019), dan dimoderatori Pemimpin Redaksi Harian Suara Pembaruan Primus Dorimulu.

Ketidakseimbangan JKN disebabkan pertumbuhan peserta juga belum dibarengi dengan peningkatan kolektabilitas iuran khususnya peserta mandiri. Iuran naik menurut Ahmad Ansyori adalah sebagai upaya menjaga keberlangsungan program JKN.

"Dalam rangka menjaga keberlangsungan program JKN maka kenaikan iuran itu memang diperlukan. Jangan sampai program JKN yang telah driasakan manfaatnya oleh penduduk Indonesia terganggu keberlangsungannya," kata Ahmad.
Sumber : Suara Pembaruan
REKOMENDASI UNTUK ANDA