Raih Pendanaan US$ 9 Juta, Platform E-Commerce Plugo Resmi Dirilis

JAKARTA, investor.id – Setelah mengantongi pendanaan sebesar US$ 9 juta akhir 2022 lalu, platform e-commerce, Plugo akhirnya resmi dirilis hari ini, Rabu (1/2/2023).
CEO dan Founder Plugo, Kyungmin Bang, mengatakan, Plugo hadir untuk membantu siapa pun yang ingin memulai bisnis online. Baik untuk pengusaha yang baru saja memulai bisnis online, maupun brand yang sudah mapan.
Plugo memberi kontrol yang lebih besar kepada para penggunanya, brand identity yang lebih kuat, serta kemampuan untuk mengatur harga jual barang yang lebih bersaing sekaligus pertumbuhan bisnis yang lebih terukur. “Momentum peluncuran ini sangat tepat seiring dengan tren bermigrasinya para brand dari marketplace ke platform direct-to-consumer (D2C) seperti Plugo,” paparnya dalam keterangan tertulis.
Dia mencontohkan, di Amerika, sejak 2020 brand-brand besar seperti IKEA dan Nike telah meninggalkan Amazon sebagai saluran penjualan mereka dan beralih ke D2C.
Baca juga: Konsep Belanja Hyperlocal Lagi Ngetren, Apa Kelebihannya?
Kyungmin memprediksi hal serupa juga akan terjadi di tanah air. Ini terbukti dari banyaknya pengguna Plugo versi beta yang memutuskan untuk meninggalkan marketplace dan membuat website toko online mereka sendiri. Meskipun begitu, Kyungmin menegaskan bahwa Plugo hadir bukanlah untuk menyaingi marketplace.
"Marketplace merupakan entry point terbaik bagi para pebisnis yang baru akan merambah dunia e-commerce. Platform seperti Tokopedia dan Shopee memiliki basis pengguna yang sangat besar dan kehadirannya sudah diterima oleh khalayak luas sehingga pelanggan merasa familiar dan percaya. Namun, sebaiknya merchant tidak menjadikan marketplace sebagai saluran penjualan tunggal jika mereka ingin berkembang secara berkelanjutan," ujar Kyungmin.
Sementara itu, Khairul Gani, pemilik brand fesyen Gonegani, merupakan salah satu merchant yang melebarkan sayapnya dari marketplace, mengaku sudah bergabung dari November 2022 ketika platform Plugo masih berstatus closed beta. Menurutnya salah satu faktor pendorongnya dalam menggunakan platform D2C seperti Plugo adalah untuk memperkuat branding dan hubungan dengan pelanggan.
"Sebagai brand fesyen, tampilan toko online dan brand experience menjadi yang paling utama. Kedua hal ini sangat sulit untuk didapatkan di marketplace karena tidak adanya ruang untuk kustomisasi sehingga visual yang disajikan menjadi sangat generik," ujar Gani.
Baca juga: 2023, Bisnis e-Commerce Masih Tumbuh Double Digit
Menurut Gani, banyak pelanggan yang bahkan tidak menyadari bahwa ketika mereka berbelanja produknya di marketplace, mereka sebenarnya membeli dari Gonegani, bukan dari marketplace itu sendiri. Ketidakmampuan pelanggan untuk membedakan keduanya membuat brand kesulitan untuk membangun channel penjualan tersebut sebagai 100% milik sendiri. Brand akan selamanya menjadi perpanjangan tangan dari marketplace.
‘’Dengan Plugo, brand seperti Gonegani dapat memegang kendali penuh dari toko online mereka. Mulai dari pilihan layout, logo, warna, hingga font. Homepage mereka juga tidak akan sumpek oleh produk dari kompetitor, melainkan hanya memamerkan penawaran khusus dan produk unggulan yang ingin mereka tampilkan. Dengan kemampuan untuk mengedit hampir semua aspek di toko online mereka, brand jadi dapat mengekspresikan kepribadian mereka dengan leluasa,’’ pungkasnya.
Editor: Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink
Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agenHeboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!
Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hariDMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen
DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit
Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias
Upbit kembali buka setoran rupiahTag Terpopuler
Terpopuler
