Utomo SolaRUV Gandeng Konsorsium Inspira Garap Industrialisasi Rantai Pasok Panel Surya

SINGAPURA, investor.id - Utomo SolaRUV melalui PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia gandeng Konsorsium Inspira (Indonesia Solar Panel Industry & Renewable Alliance) dalam menggarap pengembangan industrialisasi rantai pasok panel surya atau Solar PV (Photovoltaik) dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (SPEB). Konsorsium Inspira tersebut antara lain Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro, Presiden Direktur Medco Power Eka Satria, dan Direktur Utama Energi Baru TBS Dimas Adi Wibowo. Penadatanganan MoU tersebut
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU kerjasama disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dan Senior Minister and Coordinating Minister for National Security Singapura HE Senior Minister Teo Chee Hean serta jajaran beberapa menteri Singapura di Fullerton Hotel Singapura pada Kamis (16/03/2023).
Managing Director Utomo SolaRUV Anthony Utomo mengatakan, Utomo SolaRUV sebagai bagian dari kelompok usaha Utomodeck, telah teruji lebih dari 47 tahun sebagai industrialis mewarnai industri atap nasional dalam menghadirkan teknologi dan peningkatan kapasitas industri di Indonesia di berbagai infrastruktur proyek nasional. “Dengan adanya kerjasama antar dua negara ini kami menyambut baik agar industri modul surya dan turunannya dengan dapat berkembang dimana pelaku usaha industri nasional dapat mengambil peran,” ungkapnya dalam keterangan pers, Sabtu (18/3/2023).
Dia menambahkan perusahaan siap mendukung kerjasama dengan produsen kelas dunia seperti antara lain Longi Solar serta Sungrow Power Supply Co Ltd yang juga ikut dalam penandatanganan tersebut dalam mengembangkan infrastruktur dan industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia. Terlebih, pada tahun lalu Longi Solar sebagai produsen tier 1 dunia mendapatkan SNI Modul Surya wajib pertama sesuai Permen ESDM No 2/2021, dan saat ini Sungrow juga sudah berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan nasional seperti PLTS Terapung Cirata sebesar 145 Mwp.
“Artinya para produsen global ini sudah familiar dan tertarik pasar Indonesia. Untuk itulah seiring dengan penandatangan MoU ini kami mendorong agar industrialisasi rantai pasok untuk mendukung ketahanan energi nasional ini segera diakselerasi” imbuhnya yang juga Anggota dari Komite Teknis Energi Surya 27-08 BSN (Badan Standarisasi Nasional).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwa menjelaskan, pengembangan industri PLTS terintegrasi dari hulu ke hilir sangat diperlukan bagi Indonesia untuk memenuhi lonjakan permintaan sel dan modul surya yg berkualitas tinggi untuk proyek-proyek PLTS untuk mencapai target net-zero. “Kehadiran industri PLTS yang kokoh akan mendukung keamanan pasokan enèrgi Indonesia,” paparnya.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Boy Thohir Mundur, Merdeka Copper (MDKA) Ambil Langkah Ini
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).Regulator Swiss Pertahankan Obligasi Kontroversial Credit Suisse US$ 17 Miliar
Regulator Swiss FINMA mempertahankan keputusannya agar Credit Suisse menghapuskan obligasi AT1 sebagai syarat penjualan darurat CS ke UBS.Pasar Kripto Reli, Bitcoin Butuh Katalis Baru
Pasar kripto reli, Bitcoin membutuhkan katalis baru agar bisa menembus level US$ 30 ribu.STA Resources (STAA) Cetak Penjualan Rp 6 Triliun, Wilmar Pembeli Terbesar
Sumber Tani Agung Resources (STAA) atau STA Resources membukukan penjualan Rp 6 triliun, Wilmar menjadi pembeli terbesar.Pilarmas: IHSG Melemah Terbatas, Cuan Bakal Bertebaran pada Lima Saham Ini
Pilarmas mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, melihat IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas. Cuan bakal bertebaran pada lima sahamTag Terpopuler
Terpopuler
