Kamis, 23 Maret 2023

Airlangga: Indo-Pasifik Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Fajar Widhiyanto
18 Mar 2023 | 22:08 WIB
BAGIKAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/03/2023), didampingi Dubes AS untuk Indonesia Sung Yong Kim dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/03/2023), didampingi Dubes AS untuk Indonesia Sung Yong Kim dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Ekon.go.id

JAKARTA, Investor.id - Pemerintah berkomitmen mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN. Komitmen tersebut terwujud dalam berbagai kerja sama ekonomi bilateral maupun multilateral, termasuk keterlibatan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/03), mengatakan bahwa tahun lalu para Menteri sepakat untuk bekerja secara intensif dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity. Airlangga juga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Amerika Serikat yang mendorong pendekatan baru tersebut, dengan mitra IPEF dipersatukan oleh visi untuk berinovasi dan membawa ide-ide baru untuk memperdalam perdagangan lintas batas serta memperkuat kerjasama pada pendekatan yang ada.

“Indo-Pasifik adalah pendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Menko Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa keterlibatan pemangku kepentingan yang proaktif adalah inti dari kerangka kerja baru, dan negara-negara anggota IPEF menyadari peran pentingnya dalam menciptakan kondisi yang membuat sektor swasta dapat turut serta mewujudkan transformasi ekonomi.

Advertisement

“Ada harapan besar bagi IPEF untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis, konsumen, investor, dan pekerja di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya seperti dilansir laman resmi kantor Kemenko Bidang Perekonomian.

Ia juga menyebut Indonesia bertekad untuk memastikan bahwa IPEF memberikan manfaat penuh dari sisi penciptaan lapangan kerja, membangun ekosistem inovasi, hingga meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Indonesia juga bekerja untuk memastikan IPEF memobilisasi sumber daya dan kemampuan untuk mempercepat jalur transisi yang adil dimana tidak ada masyarakat, atau ekonomi, yang tertinggal.

Masih menurut Airlangga, bisnis tentu berperan penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi regional. Untuk itu, seluruh anggota IPEF juga bekerja untuk memastikan IPEF mengirimkan sinyal kuat untuk meningkatkan investasi di seluruh kawasan.

“Mitra Bisnis dan mitra IPEF, anda dapat mengandalkan Indonesia. Ini saatnya untuk kerangka kerja baru, untuk keterlibatan ekonomi regional,” ungkap Airlangga.

Di akhir penjelasannya, Airlangga juga menyampaikan peran Indonesia yang tengah memegang Keketuaan ASEAN tahun 2023. Menko Airlangga mengatakan bahwa sentralitas ASEAN penting dan krusial dalam kawasan Indo-Pasifik dan saat ini adalah momentum yang memberikan peluang besar.

“Jadi, mari kita buat hari ini di mana Indonesia memimpin ASEAN dan Amerika Serikat memimpin APEC,” pungkas Menko Airlangga.

Selanjutnya, Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyaksikan penandatanganan kerja sama business to business antara USTDA dan PLN Indonesia Power, serta kerja sama antara Pertamina dan USAID.

Menko Airlangga berterima kasih kepada KADIN Indonesia yang telah memprakarsai forum dialog tersebut yang diharapkan dapat memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat Indo-Pasifik sebagai kawasan utama untuk perdagangan dan investasi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut secara virtual Minister of Economy, Trade, and Industry of Japan, dan hadir secara fisik Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Executive Director of South- East Asia U.S. Chamber of Commerce, Ketua dan Wakil Ketua KADIN Indonesia berserta jajaran.

Editor: Fajar Widhi (fajar_widhi@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Market 2 menit yang lalu

Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?

Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?
Finance 56 menit yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
National 2 jam yang lalu

Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing

Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.
Business 2 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 2 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Copyright © 2023 Investor.id