Senin, 29 Mei 2023

AS Lolos Resesi, IHSG Bakal Tembus 7.000 Pekan Depan

Harso Kurniawan
28 Jan 2023 | 09:25 WIB
BAGIKAN
Pergerakan saham terlihat di layar monitor di salah satu galeri sekuritas di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal
Pergerakan saham terlihat di layar monitor di salah satu galeri sekuritas di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

JAKARTA, investor.id - Pasar saham Indonesia, Jumat (27/1/2023), bergairah, seiring lolosnya Amerika Serikat (AS) dari resesi dan solidnya laporan keuangan emiten berkapitalisasi pasar besar (big cap). Sejalan dengan itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi mampu menembus 7.000 pada pekan depan.

Kemarin, IHSG naik 0,5% ke level 6.898, tertinggi sepanjang Januari 2023, sedangkan indeks LQ45 naik 0,8% ke level 949. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 11,8 triliun. Kuartal IV-2022, ekonomi AS tumbuh 2,9%, melampaui estimasi analis, sedangkan sepanjang tahun mencapai 2,1%.

Hal ini diprediksi membuat The Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, hanya menaikkan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis points (bps) pada Februari 2023, lebih rendah dibandingkan kenaikan Desember sebesar 50 bps. Saat ini, FFR mencapai 4,25-4,5%.

Sementara itu, dua bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengumumkan kinerja keuangan 2022 yang melewati konsensus analis. Tahun lalu, BCA meraup laba bersih Rp 40,7 triliun, di atas konsensus Rp 38,8 triliun, sedangkan BNI Rp 18,3 triliun, di atas prediksi analis Rp 17,7 triliun.

Berdasarkan data BEI, tiga saham bank besar menjadi mover IHSG. Pertama, saham BBCA yang naik 2,7% ke level Rp 2.700 dengan kontribusi kenaikan indeks 16 poin, lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 2% ke level Rp 10.025 (9,5 poin), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 1% ke level Rp 4.640 (6,18 poin).

Asing tercatat net buy Rp 919 miliar, kemarin, dengan target BBCA, BBNI, TLKM, dan GOTO. Namun, secara year to date, asing masih net sell Rp 2,8 triliun. Sepanjang tahun ini, IHSG tumbuh 0,7%, setelah sebelumnya sempat turun 3%, menyusul masifnya aksi net sell pemodal asing.

Hans Kwee, direktur Equator Swarna Investama, menegaskan, pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV tahun lalu di atas perkiraan analis, sehingga memberikan angin segar ke indeks. Sementara itu, The Fed ditaksir hanya menaikkan FFR sebesar 25 bps pekan depan.

“Minggu depan, pelaku pasar menunggu penetapan suku bunga AS. Jika sesuai prediksi, indeks harusnya bisa melaju dan menembus 7.000. Support indeks berkisar 6.800-6.688, sedangkan resistance 6.906-7.053,” kata dia, kemarin.

Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, ekonomi AS yang tumbuh 2,1% sepanjang 2022 memberikan harapan akan kebijakan moneter yang soft landing. Ini turut menjadi sentimen positif bagi pasar saham.

“Melunaknya sikap The Fed mendorong harapan baru muncul dan membuat pasar aset berisiko mengalami penguatan. Pasar tampaknya juga menerima perlambatan ekonomi selama kekhawatiran resesi tidak terjadi,” tulis Pilarmas.

Sebelumnya, Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya Yakinini, mayoritas sektor di pasar saham akan mengalami penguatan, setelah IMF memprediksi The Fed tidak lagi agresif menaikkan suku bunga. Belum lagi, ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan lebih baik dibandingkan negara-negara lain berkat berlanjutnya tren pemulihan ekonomi.

Karena itu, Cheryl menargetkan, IHSG akan bergerak di area 7.400-7.500 sampai akhir 2023. Hanya saja, dalam jangka menengah, dia mengingatkan para pelaku pasar untuk mencermati perkembangan politik, karena tahun depan digelar pemilu.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 3 jam yang lalu

Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya 

LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna

Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program

Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaan
Market 4 jam yang lalu

Eks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya

Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.
Macroeconomy 4 jam yang lalu

Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital

Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.
Copyright © 2023 Investor.id