Selasa, 6 Juni 2023

Rupiah Melemah Seiring Sentimen Risk Off di Pasar

Grace El Dora
31 Jan 2023 | 17:33 WIB
BAGIKAN
Tumpukan uang kertas rupiah pada salah satu bank di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ss/mes/aa)
Tumpukan uang kertas rupiah pada salah satu bank di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ss/mes/aa)

JAKARTA, investor.id – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (31/1) sore melemah seiring sentimen risk off di pasar, karena menunggu hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah pada Selasa ditutup tergelincir 21 poin atau 0,14% ke posisi Rp 14.991 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.970 per dolar AS.

“Rupiah diperkirakan berpotensi melemah di tengah sentimen risk off di pasar, investor sidelined menghindari aset serta mata uang berisiko menjelang pertemuan FOMC (The Federal Open Market Committee) besok,” kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong, Selasa.

Baca juga: Juli, BI Terbitkan Proof of Concept Digital Rupiah

Risk off adalah kondisi di mana investor lebih cenderung untuk menghindari risiko. Sebaliknya, risk on adalah kondisi di mana pelaku pasar memilih untuk mengambil risiko.

Federal Reserve (Fed) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin (bps) pekan ini. Investor akan mengamati indikasi baru tentang berapa banyak kemungkinan kenaikan suku bunga.

Lukman mengatakan para trader dan investor menghindari risiko dan beralih ke aset-aset safe haven dolar AS menjelang pertemuan bank-bank sentral sentral pekan ini terutama rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS pada Rabu (1/2) untuk menghindari kejutan pada hasil pertemuan.

FOMC diperkirakan hampir pasti akan menaikkan suku bunga 25 bps, pasar cenderung mengantisipasi pernyataan Fed yang menyertai keputusan.

“The Fed selama ini masih bersikap hawkish yang apabila pada pertemuan ini masih atau lebih hawkish, maka aset dan mata uang berisiko akan turun tajam,” ujarnya.

Baca juga: BI Kembali Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Pekan ini juga akan menampilkan pertemuan bank sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan menunjukkan jalur kebijakan moneter, yang kemungkinan akan diambil oleh bank-bank sentral itu.

Rupiah pada pagi hari dibuka merosot ke posisi Rp 15.001 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.980 per dolar AS hingga Rp 15.006 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke posisi Rp 14.992 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.979 per dolar AS.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 3 jam yang lalu

BSI (BRIS) Terbitkan EBA Syariah Pertama di Indonesia

BSI (BRIS) menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah-Surat Partisipasi (EBAS-SP), hasil sekuritisasi aset syariah pertama di Indonesia.
Business 3 jam yang lalu

Premier Luncurkan Proyek Hunian Hijau di Selatan Jakarta 

PT Premier Qualitas Indonesia bersama anak usahanya, PT Bukit Sukses Bersama (BSB), memperkenalkan proyek hunian hijau Premier Promenade.
Market 4 jam yang lalu

Lanjutkan Ekspansi, SMKL Bakal Gunakan Energi Ramah Lingkungan

Terapkan praktik bisnis berkelanjutan, SMKL akan mengganti boiler yang semula menggunakan batu bara dengan energi gas agar ramah lingkungan.
Business 4 jam yang lalu

Anak Usaha KS Pasok Pipa Baja ke Proyek Terminal Kalibaru

Anak usaha KS, PT Krakatau Pipe Industries (KPI), melakukan pengiriman perdana pipa pancang ke proyek rancang bangun Terminal Kalibaru PTPP.
Market 4 jam yang lalu

Rapor ESG Bumi Resources (BUMI), Begini Hasilnya!

Bumi Resources (BUMI) menerima laporan resmi dari Bloomberg, penyedia data keuangan, terkait ESG (Environmental, Social & Government).

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id