Menurut Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan, proyek HSR Jakarta-Bandung akan dibangun dengan mempertimbangkan kondisi alam dan disesuaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
“Untuk di Jawa Barat, pembangunan rel HSR juga akan disesuaikan dengan kondisi iklim dan geologi yang rawan gempa,” tutur dia.
Hanggoro menjelaskan, HSR Jakarta-Bandung memiliki platform teknologi EMU China dengan kecepatan 350 km per Jam. Namun, untuk saat ini, HSR bakal disesuaikan dengan jarak tempuh yang pada tahap komersial awal ditargetkan 200 km per jam. Dengan demikian, jarak 140,9 km bakal ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit.
Hanggoro menambahkan, HSR bakal dilengkapi sistem teknologi pencegahan, risiko, dan keamanan. HSR memiliki kontrol pemeriksaan, pengawasan, dan pemeliharaan secara menyeluruh terhadap berbagai fasilitas, antara lain unit kereta, jalur kereta, jembatan, sistem sinyal komunikasi dan jaringan kontak, serta pemantauan pergerakan roda dengan rel. (esa/eme/az)
Baca selanjutnya di
http://id.beritasatu.com/home/dpd-anggap-proyek-hsr-bertentangan-dengan-nawacita/138790
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily